5

297 47 2
                                    

Zweitson Masi berada di pelukan sang kakak kemudian ia mulai melepaskan pelukannya dan berkata

"Kak seumur hidup kak baru kali ini ayah nampar Soni kak,sakit kak sakit banget.... Padahal ayah gak tau apa yang sebenarnya terjadi tadi kak,dan ayah gak percaya juga sama cerita kita kak Soni takut nanti ayah marah lagi sama Soni kakk Soni juga takut nanti bunda ngebentak Soni kaya gitu lagi kak" lirih Zweitson dengan dengan pandangan kosong ke depan dan air mata terus keluar membasahi pipi mulusnya.

"Perihnya gak seberapa kak tapi sakitnya disini sakit banget kak" ucap Zweitson sambil menunjuk hatinya

"Dan ya bunda untuk pertama kalinya bunda ngebentak Soni kaya tadi kak sakit banget kak sakit, sekarang ayah sama bunda udah benci ya sama Soni apa mereka udah gak sayang lagi sama Soni?" Ucap Zweitson lirih

Fenly sungguh sedih karena pertama kalinya ia melihat adiknya se hancur ini dan itu karena ulah ayahnya dan bundanya sendiri.
Sekarang Fenly sangatlah bingung ia ingin sekali marah kepada ayah dan bundanya, karena ayahnya telah menampar adiknya dan menyalakan adiknya karena kejadian itu,dan yang paling tidak disangka oleh Fenly bundanya sendiri membentak adiknya,ya itu pertama kalinya juga Fenly melihat Buda seperti itu dan itu karena kejadian itu ayolah mereka tidak melihat secara langsung kejadian itu tapi mereka malah menghakimi Zweitson. Fenly sangat kecewa untuk saat ini kepada orangtuanya dan ingin marah tapi ia sadar ia tidak boleh melakukan itu kepada orangtuanya karena biar bagaimanapun mereka yang telah merawatnya dari kecil dan ia juga harus hormat kepada mereka.
Fenly sangatlah bingung untuk saat ini.

Kemudian Fenly menarik Zweitson kedalam pelukannya lagi kemudian mengelus rambut adiknya

"Son maafin kak Ovel ya Kaka gak bisa ngebantuin kamu tadi waktu di tampar sama ayah maafin Kaka juga karena gak berani ngebela kamu waktu di bentak sama bunda,tapi Kaka janji kaka akan selalu ada buat kamu,jangan takut lagi ya Kaka yakin kok mereka gak bakalan kayak gitu lagi percaya sama kaka,
Engga kok son mereka masi sayang sama kamu cuma tadi mereka lagi kebawa emosi aja percaya sama kaka." Ucap Fenly sambil mengelus rambut adiknya.

"Tapi Soni gak yakin mereka gak akan kaya gitu lagi kak apalagi sekarang Tania belum sadar juga kak Soni takut"

"Soni sayang kok kak sama Tania sayang banget malah dan gak mungkin Soni tega ngeliat Tania kayak gitu" ucap Zweitson sambil terisak di dalam pelukan Fenly.

Fenly yang dari tadi menahan air matanya akhirnya lolos begitu saja ia tak kuasa melihat adik kesayangannya ini.

"Percaya sama kaka mereka gak akan kaya gitu lagi ya, kalo pun mereka kaya gitu lagi Kaka janji akan selalu ada di samping kamu ya" ucap Fenly sambil menangis, sekaligus menenangkan adiknya.

"Iya Kaka tau kamu sayang sama Tania Kaka juga sayang sama dia
Iya son Kaka paham kok son kaka juga gak tega liat dia" ucap Fenly

"Kak Ovel janji bakalan selalu ada buat soni?" Ucap Zweitson sela-sela tangisnya,dan menghadap ke Fenly

"Iya son Kak ovel janji"ucap Fenly menghapus air matanya dan tersenyum ke arah Zweitson

"Kaka nangis ya?" Tanya Zweitson polos,sambil melepaskan pelukannya

"Engga kok tadi Kaka kelilipan tadi ada debu"ucap Fenly berbohong
Zweitson tersenyum dan mengangguk mengiyakan ucapan Fenly.

Kemudian Zweitson memeluk kakaknya sangat erat. Fenly merasa heran kenapa dengan adiknya ini.

"Kak Ovel makasi ya udah selalu nemenin Soni kalo Soni lagi sedih dan makasi juga udah selalu ada buat Soni"ucap Zweitson

"Iya son sama-sama itu udah jadi kewajiban seorang kaka Utuk selalu ada buat adiknya dalam kondisi apapun"ucap Fenly tersenyum dan mengelus punggung adiknya

"Udah jangan nangis lagi nanti gantengnya ilang loh"ucap Fenly mengejek Zweitson

"Is Soni mah mau nangis mau gak tetep ganteng kok"ucap Zweitson dan melepaskan pelukannya

"Ih kata siapa kamu tuh jelek tau kalo nangis hahaha"ucap Fenly tertawa

"Ishh engga Soni tetep ganteng kalo nangis,malah makin imut lagi"ucap Zweitson

"Dih kata siapa"ucap Fenly menjahili adiknya

"Is katanya tadi disuruh jangan nangis tapi sekarang malah di ejek" Zweitson memanyunkan bibirnya

Fenly yang gemas melihat adiknya seperti itu pun mengacak-ngacak rambut Zweitson gemas.

"Haha iya iya kaka bercanda kok,adik kaka yang satu ini kan emang paling ganteng deh pokoknya"ucap Fenly kemudian merangkul pundak Zweitson

Zweitson tersenyum mendengar kata-kata Fenly.

"Nah gitu dong senyum kan Kaka Seneng liatnya jangan sedih-sedih lagi ya, sekarang kita harus fokus dulu sama kesembuhan Tania jangan nangis lagi oke" ucap Fenly mengeluarkan jari kelingkingnya

"Iya kak, janji"ucap Zweitson tersenyum ke arah Fenly, kemudian mengeluarkan jari kelingkingnya juga.




nih aku kasi bonus satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nih aku kasi bonus satu

Gemes banget gak sih mereka 😩






Nah segitu ya untuk part kali ini semoga suka.

Owh ya aku cuma mau ngasi tau kalo sekarang mungkin bakalan slow update banget soalnya udah mulai sekolah dan rencananya aku bakalan up hari Sabtu/Jumat dan itu kalo gak sibuk.

Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vote sama komen yaaa

About Zweitson Thegar ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang