Selamat membaca 🤗
Jangan lupa tinggalin jejak ya xixi.
Jangan lupa follow juga akun ini ya.
Pagi akhirnya tiba dan saat ini Zweitson dan Fiki sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Pik gue berangkat duluan ya""Lah ga bareng aja son?" Tanya Fiki mengerutkan keningnya.
"Ga gue mau berangkat duluan soalnya ada buku yang harus gue cari di perpus buat ulangan hari ini" ucap Zweitson.
"Son,semalem lo udah belajar kan? Kenapa sekarang malah belajar lagi? Ya bukannya gue ga suka liat Lo belajar cuman kasian otak Lo son,Lo juga kan udah pinter ga seharunya juga Lo kaya gini" ucap Fiki kasian kepada Zweitson, entahlah dia tidak tau kenapa Zweitson saat ini Sangat gila belajar.
"Pik,dikit doang kok ga banyak, gue duluan ya" ucap Zweitson lalu pergi meninggalkan Fiki sendirian di ruang tamu.
"Hati-hati son, gue ga tau apa yang buat lo jadi ambis kaya gini son" ucap Fiki menatap kepergian Zweitson.
•••••
Saat ini Zweitson telah tiba di sekolah,dan bisa dibilang suasana di sekolah masi sepi karena saat ini baru menunjukkan pukul 6 pagi.
Kemudian Zweitson berjalan menyusuri koridor sekolah lalu ia masuk ke dalam perpustakaan sekolah, sesuai dengan apa yang dia katakan kepada Fiki saat ini Zweitson tengah mencari buku yang akan ia pelajari, setelah mendapatkan bukunya Zweitson kemudian berjalan menuju meja yang tersedia disana dan ia duduk di salah satu kursi yang ada disana.
"Kata ayah gue boleh bisa pulang Salakan gue dapet nilai yang sempurna,son Lo harus semangat" ucapnya menyemangati dirinya sendiri.Ia itulah yang membuat Zweitson menjadi anak yang ambis saat ini karena ayahnya. Beberapa hari yang lalu sebelum ulangan dilaksanakan Zweitson sempat bertemu sebentar dengan ayahnya.
Flashback on
Zweitson saat ini tengah berada di salah satu cafe dekat sekolahnya,ia kesini karena permintaan ayahnya, katanya ayahnya ingin bertemu dengan dirinya. Zweitson pun mengiyakan ajakan ayahnya, hitung-hitungan ia juga merindukan ayahnya.
Beberapa saat kemudian akhirnya ayah datang dan mulai duduk di depan Zweitson,belum ada percakapan diantara mereka berdua dan akhirnya Zweitson memecahkan keheningan tersebut."Ayah apa kabar?" Tanya Zweitson Kepada ayahnya.
Ayah tersenyum singkat seraya menatap Zweitson. Sudah lama sekali rasanya mereka berdua tidak pernah mengobrol seperti ini,ini hanya obrolan singkat tetapi mampu membuat ayah tersenyum kecil.
"Baik,zwei apa kabar?" Tanya ayah balik dengan nada yang sedikit lembut.Zweitson diam sejenak setelah mendengar ucapan ayah, apa tadi ayah memanggil dirinya dengan panggilan"zwei" lagi? Dia tidak mimpi kan?.
Setelah selesai dengan lamunannya tersebut, Zweitson tersenyum manis
"Bisa dibilang ga baik yah, soalnya zwei udah lama ga ketemu sama ayah bunda dan kak Ovel,udah lama juga zwei ga kumpul bareng kalian lagi,dan zwei juga diusir sama ayah" ucapnya sesuai dengan apa yang ia rasakan saat ini.Ayah diam sejenak mendengar penuturan dari anaknya,ia merasa kasian dengan Zweitson,dan ayah juga merasa sangat bersalah atas semua yang telah ia lakukan kepada Zweitson dan ia juga ingin meminta maaf kepada Zweitson. Tetapi karena Masi ada rasa benci sedikit untuk Zweitson membuat ayah mengurungkan niatnya untuk meminta maaf kepada Zweitson.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Zweitson Thegar ||End
FanfictionPercayalah akan ada pelangi yang indah setelah hujan yang lebat. FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TERIMAKASIH. Highest Rank: •Rank 1 in #zweitsonun1ty [21-10-2022] •Rank 3 in #farhan [02-01-2023] •Rank 5 in #fajriun1ty [26-12-2022] •Rank 7 in #ricky [...