33

190 41 11
                                    

Kemudian bunda mengusap lembut nisan Tania

"Tania bunda ga bisa bilang apa-apa lagi Sekarang bunda bener-bener ga nyangka kamu ninggalin bunda secepat ini bunda Masi belum siap sayang" ucap bunda sambil menangis

Kemudian ayah menghampiri bunda dan merangkul pundak bunda

"Udah Bun sekarang kita cuma bisa ikhlas aja bun" ucap ayah sambil menangis

"Tania ayah sama bunda pulang dulu ya" ucap ayah lalu mengecup nisan Tania

"Bunda pulang dulu ya Tania" ucap bunda mengecup nisan Tania

"Fen ayah sama bunda pulang duluan ya" ucap ayah dengan muka datar kepada Fenly dan tidak menghiraukan keberadaan Zweitson disana

"Yah disini ada zwei yah tapi kenapa ayah cuma bicara sama kak Ovel?" Batin Zweitson

"Iya yah hati-hati" ucap Fenly

"Om duluan ya" ucap ayah kepada teman-teman Fenly dan Zweitson

"Iya om hati-hati om" ucap mereka bersamaan

Kemudian ayah hanya tersenyum dan meninggalkan kuburan tersebut

"Hati-hati ayah bunda" ucap Zweitson sambil menatap kepergian ayah dan bunda

Fenly kemudain menoleh ke arah Zweitson dan ia melihat Zweitson dengan wajah yang sedih dan murung

"Kenapa son?" Tanya Fenly

"Oh gpp kak" ucap Zweitson kemudian berjalan mendekati nisan Tania
Zweitson mengelus lembut nisan Tania

"Tania maafin Kaka ya kalo aja Kaka tadi cepet nolongin kamu mungkin ini ga akan terjadi Kaka minta maaf banget sama kamu Tania" ucap Zweitson sambil menangis dan terus mengelus nisan Tania

"Kaka pikir ini adalah mimpi buruk Kaka tapi ternyata ga dek" ucap Zweitson menangis

"Kaka sayang banget sama Tania sayang banget malah karena Tania Adalah adik satu-satunya kaka dan adik kesayangannya Kaka tapi ternyata sayangnya tuhan melebihi sayang Kaka ke kamu dek jujur Kaka ga tau lagi sekarang harus ngapain kalo ga ada kamu
Nanti pulang sekolah siapa yang paling seneng liat Kaka
Siapa yang selalu ngajakin Kaka main seharian
Siapa yang ngajakin Kaka main masak-masak
Siapa yang meluk Kaka kalo kamu lagi di marahin sama kak Ovel
Siapa yang teriak kalo Kaka belum bangun pagi
Siapa yang Kaka jahilin nanti sampai kamu nangis
Siapa yang bakalan ngambil jajan Kaka nanti
Siapa dek?" Ucap Zweitson menangis sejadi-jadinya dan memeluk nisan Tania

Kemudian Fenly menghampiri Zweitson dan merangkul pundak Zweitson guna menguatkan adiknya ini

"Soni Soni ga boleh gitu
Sekarang Tania udah bahagia disana jadi Soni jangan kaya gini ya kasian Tania disana" ucap Fenly sambil meneteskan air mata melihat Zweitson seperti ini ditambah lagi ia kehilangan salah satu adiknya

"Tapi Soni ga kuat kak" ucap Zweitson terbata-bata

"Soni harus kuat kan ada Kaka disini ada ayah bunda Sama ada teman-teman yang lain juga" ucap Fenly

"Ga bisa kak ga bisa
Karena Tania itu adik satu-satunya Soni sama adik kesayangannya Soni dan dia yang pertama kali manggil Soni Kaka Soni Masi belum siap kak" ucap Zweitson kembali menangis sejadi-jadinya

Fenly yang melihat itu langsung menarik Zweitson kedalam pelukannya dan menenangkan Zweitson tanpa mengucapkan sepatah kata pun

Teman-teman mereka kemudian mendekati Fenly dan Zweitson

"Son Lo jangan gini dong son Lo harus ikhlas son" ucap Fiki sambil mengelus punggung Zweitson

"Ikhlas itu bohong pik" ucap Zweitson

About Zweitson Thegar ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang