10

1K 227 66
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chap sebelumnya, jangan kasih kendor VoMent di chap ini, selamat membaca, semoga terhibur.

Previous

Sehun mengabaikan Jongin dan turun lebih dulu, dia sengaja berpijak pada setiap anak tangga cukup lama memastikan jika mereka kuat. Setelah sampai di perahu Sehun mengulurkan tangannya.

"Berikan ranselmu kepadaku dulu untuk mengurangi beban."

"Aku tidak seberat itu." Keluh Jongin namun tetap mengoperkan ranselnya pada Sehun.

Jongin mulai turun namun berhenti pada injakan ketiga, Sehun melempar tatapan heran. Jongin langsung melompat ke atas perahu.

"JONGIN!" Sehun protes karena perahu berguncang cukup keras dan dia terkena cipratan air laut yang dingin.

"Ha ha ha." Jongin tertawa puas.

"Duduklah." Ucap Sehun singkat sambil menyerahkan ransel Jongin kembali.

"Jangan marah, aku hanya bercanda." Ucap Jongin.

Mereka menunduk untuk bisa memasuki area perahu dengan atap peneduh yang terbuat dari jerami gandum. Mereka duduk berhadapan, Jongin mengeluarkan buku ketika perahu mulai bergerak meninggalkan dermaga sementara Sehun hanya diam mengamati dermaga dan tepian pantai. Sehun mengingatkan kepada dirinya lagi bahwa dua puluh tahun itu hanya singkat.

SEPULUH

"Apa yang kau tulis?" Sehun penasaran dengan Jongin yang terus menulis diterangi cahaya hijau berbentuk bulat yang mirip kunang-kunang di sekitarnya.

"Hanya pengalaman." Jawab Jongin. Dia berhenti menulis kemudian menatap Sehun. "Menurutmu apa aku bersalah? Jangan salah, aku tidak menyesal sudah menyelamatkanmu dari kematian yang mengerikan. Aku hanya merasa seharusnya aku bisa mengambil keputusan yang lebih baik, walau bagaimanapun menghabisi nyaris dua puluh Warewolf adalah tindakan keji. Kau sudah melihat sendiri bagaimana mengerikannya sihir Admirabilis."

Jongin meneguk ludah kasar menatap kedua mata Sehun yang balas menatapnya.

"Dan aku masih memiliki lebih banyak sihir mengerikan yang aku simpan. Apa kau tidak merasa terancam bersama dengan seseorang yang mengerikan seperti aku?"

"Aku juga sesuatu yang mengerikan, aku tidak melihat ada perbedaan di antara kau dan aku. Aku tidak melihatmu melakukan kesalahan. ketika terpojok dan dalam keadaan genting siapa yang bisa berpikir panjang mengambil keputusan. Jika kau sangat bersalah aku yakin pengadilan akan menjatuhi hukuman yang lebih berat."

"Apa hukuman ini ada campur tangan keluargamu?"

Sehun menggeleng. "Tidak ada. Semuanya murni."

"Baiklah." Balas Jongin dia menyimpan buku catatannya ke dalam tas selempang yang berhasil dia sembunyikan tanpa ditemukan oleh siapapun. Jongin mengecek pukul berapa sekarang lewat jam tangan, mereka tidak diizinkan membawa peralatan elektronik apapun, komunikasi dengan keluarga hanya diizinkan lewat surat dan dengan bantuan sedikit sihir dalam versi Jongin.

"Apa kau menyembunyikan banyak benda lain?"

"Lumayan, aku tidak memberitahumu apa saja yang berhasil aku bawa. Rahasia."

"Baiklah." Balas Sehun tidak memaksa. Sehun bersandar pada kayu di belakang punggungnya, lautan yang mereka seberangi begitu tenang. Sayangnya tidak ada sinar bulan juga bintang yang terlihat. Membuat lautan begitu gelap dengan kesunyian yang cenderung menakutkan. "Kau percaya dengan monster laut?"

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang