67

964 196 59
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chap sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. Book 1 berakhir di chap 70 terus lanjut di Book 2 setelah aku istirahat sekitar semingguan. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.

Previous

"Franz bisa naik tahta, tapi tidak dengan anak-anaknya. Peraturan Kerajaan Galen menginginkan pewaris yang kuat. Anak-anak Franz dengan kekasihnya yang seorang Vampire bangsawan kelas menengah kalah kuat dengan anak-anakmu dengan Sehun. Secara normal seperti itu, tapi ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan pewarisan tahta. Ini ibarat syarat di permukaan saja."

"Berarti anakku yang menjadi calon Pangeran Utama harus menikah dengan seseorang yang kuat agar mendapatkan penerus tahta yang kuat?"

"Di atas buku seperti itu. Dia harus menikah dengan Vampire Bangsawan dengan status kebangsawanan yang tinggi, atau menikah dengan penyihir level satu, atau menikah dengan Vampire yang lahir dari orangtua Vampire Bangsawan tingkat tinggi dan penyihir level satu."

"Ini benar-benar merepotkan. Kau jangan sampai takut lahir, belum lahir saja bebanmu sudah berat Nak." Ucap Jongin pelan sambil mengusap perutnya yang masih datar.

ENAM PULUH TUJUH

"Kau harus menolongku jika aku terpental."

"Ayolah, energi sihirmu tidak akan terkuras hanya dengan pemanggilan tingkat rendah seperti ini."

"Bisa saja aku terpental dan pingsan!"

Jongin hanya menatap Charles tidak percaya. "Charles dengarkan aku, pemanggilan ini bagimu ibarat mematahkan rantang kecil."

"Bagaimana jika rantingnya dilapisi semen keras?!"

"Katakan saja kau malas melakukan ini!" Kesal Jongin.

Charles tertawa mendengar teriakan Jongin. Keduanya sedang berada di halaman terbuka di tengah kompleks istana, setelah Darwin membuat pengumuman keesokan harinya Darwin menghubungi Charles untuk sesegera mungkin membuat penawar penghancur kutukan. Charles setuju untuk melakukannya tanpa menunda lagi sebab dia sudah tidak tahan ingin cepat keluar dari Kerajaan ini, memulai petualangannya lagi.

Maka di sinilah Jongin berada bersama Charles sebelum matahari terbit dengan suhu yang cukup menggigil di pagi awal musim panas. Charles seharusnya memanggil Dewi Ira namun sejak lima menit yang lalu dia terus mengeluh dan mengeluh membuat Jongin sangat kesal.

"Biar aku yang melakukannya, aku harus bergegas pergi ke sekolah menyelesaikan berkas-berkas administrasi kepindahan ke Admirabilis."

"Aku hanya bercanda dan menggodamu saja. Duduk dan lihatlah, kehebatanku. Galen Sang Penyihir Agung."

"Jangan membuatmu semakin merasa kesal kepadamu, aku tidak mau anakku mirip denganmu. Kekuatan tidak masalah tapi sifat sebaiknya tidak."

"Anak-anakmu akan mirip denganku."

"Tidak!" Tolak Jongin.

"Mereka akan mirip denganku, kau saja mirip denganku." Kekeh Galen.

Jongin memutar bola mata jengah kemudian membiarkan Galen menyelesaikan pekerjaannya. Jongin menunggu sambil duduk di tepi kolam air mancur, melihat burung-burung kecil berbulu biru kehijauan yang terbang rendah untuk meminum air dari kolam air mancur. Selang lima detik kemudian Jongin melihat ledakan warna biru Tosca yang begitu terang. Dewi Ira muncul dalam wujud yang sama seperti ketika Jongin memanggilnya untuk menyembuhkan Emris, hanya saja Sang Dewi kini berukuran lima kali lebih besar.

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang