35

916 221 80
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo semua wah besok Sabtu, selamat yang besok libur ya, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chap sebelumnya, selamat membaca, semoga terhibur, jangan lupa tinggalkan jejak, jangan lupa follow Twitter AU abal-abalku di @OBoomiee, sampai jumpa segera.

Previous

Jongin benar-benar berhenti melangkah dan berpegangan pada salah satu pohon cherry di tepi jalan kemudian menangis seperti orang bodoh. Beruntung jalanan sedang sepi tidak akan ada yang memperhatikannya sekarang.

"Maaf, apa Anda baik-baik saja..., Jongin! Ada apa?"

Jongin berhenti menangis dalam hitungan detik mencoba mencari tahu siapa orang yang berdiri di hadapannya. "Baekhyun." Panggil Jongin pelan.

"Iya, ini aku. Ada apa? Terjadi sesuatu?"

"Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya...," Jongin bingung harus memberi jawaban seperti apa. "Aku baik-baik saja." Balas Jongin pelan.

"Jika kau bersedia pintu rumahku terbuka lebar untukmu, sekedar mampir untuk minum coklat panas."

"Kau tinggal di mana?"

"Di situ." Jawab Baekhyun sambil menunjuk flat di sisi kanan Jongin. "Aku menyewa tempat tinggal di sini karena tidak mungkin melakukan perjalanan bolak balik, dari Pulau Admirabilis ke Pulau Utama."

Jongin menarik napas dalam-dalam. "Maaf sudah merepotkanmu, bisakah aku mampir malam ini?"

"Tentu saja." Jawab Baekhyun kemudian tersenyum. "Ayo, di luar semakin dingin."

"Terima kasih banyak, Baekhyun."

"Tidak masalah, bukankah kita ini teman." Balas Baekhyun dengan ramah.

Jongin melangkah mengikuti Baekhyun memasuki gedung flat sewanya. Ketika Jongin sudah berada di dalam flat sewa Baekhyun yang hangat, Jongin tidak mengetahui jika Sehun menyusulnya dan mencarinya. Sekali lagi Sehun kehilangan jejak seseorang yang dia yakini mampu memberi jawaban atas kekosongan di dalam hatinya.

TIGA PULUH LIMA

"Kau yakin dengan ini, Sehun?" Irene menatap putra keduanya dengan ragu. Pasalnya Sehun mengatakan kepada salah satu staf bahwa dia ingin keluar dari mansion, tinggal terpisah dari ibu dan kakak kandungnya.

"Iya."

"Kenapa kau tiba-tiba ingin keluar dari mansion?"

"Saya ingin fokus mengejar tujuan saya menjadi Pangeran Utama Kerajaan Galen."

"Apa berada di rumah ini mengganggu konsentrasimu?"

Sehun mengangguk yakin.

"Apa yang mengganggumu? Siapa? Biar Ibu yang menegurnya."

"Franz." Jawab Sehun. "Franz terus menekan saya untuk tidak mengincar posisi Pangeran Utama kami tidak akan bisa bersaing secara sehat, jika Franz terus melakukan intimidasi." Terang Sehun dengan sopan. "Saya akan membawa orang-orang kepercayaan saya bersama dengan saya dan saya akan menolak segala bentuk kunjungan Franz."

"Jangan seperti ini Sehun, apa kau akan membenci kakak kandungmu sendiri?" Irene melempar tatapan tidak percaya kepada Sehun.

"Maafkan saya, saya hanya mengantisipasi datangnya bahaya dari Franz. Anda tahu sendiri jika Franz berulangkali membuat rencana untuk mencelakai saya, lalu apa hubungan seperti ini masih bisa disebut sebagai hubungan persaudaraan?"

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang