41

883 240 132
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Hola am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chap sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak, berusaha up cepat. Sampai jumpa segera.

Previous

Mingyu menatap Eunwoo kemudian dia membiarkan Jongin pergi ke meja makan lebih dulu sementara dia mencoba berbicara dengan Eunwoo.

"Ada apa? Apa perutmu sakit?"

Eunwoo menggeleng pelan.

"Kau ingin minum darah?"

"Tidak, bukan itu."

"Lalu?"

"Jongin mengatakan jika orang yang tepat untuknya sudah mati. Aku seperti..., pernah mendengar..., tidak. Maksudku sepertinya aku pernah melihat peristiwa yang Jongin bicarakan itu, di suatu tempat. Entahlah, aku hanya merasa pernah bertemu dengan Jongin." Eunwoo tidak bisa menerangkan semua yang dia rasakan kepada Mingyu.

"Akupun." Tanggap Mingyu. "Akupun merasa pernah bertemu dengan Jongin sebelumnya."

"Baekhyun mengatakan hal yang sama jika Chanyeol mengatakan hal yang sama, berarti aku yakin kita memang pernah bertemu dengan Jongin lalu ada sesuatu yang membuat semua orang melupakan Jongin." Ucap Eunwoo menarik kesimpulan.

EMPAT PULUH SATU

Jongin tidak yakin dari mana dia mendapat kenangan kuat tentang rasa benci kepada sesuatu. Jongin tidak ingat sejak kapan kebencian tentang suku Evander tertanam di dalam dirinya di antara ingatan samar lain, tentang permintaannya untuk tidak bertemu lagi dengan siapapun dari Evander. Namun malam ini, saat dia berniat melarikan diri dari pernyataan cinta tidak masuk akal dari Sehun, pernyataan cinta yang sejujurnya sangat dia inginkan, pernyataan cinta yang sangat ingin dia sambut dengan hangat, namun hal itu tidak mungkin dia lakukan. Jongin tidak mungkin mengambil resiko melihat orang yang dia cintai tewas. Jongin bahkan tidak sanggup untuk membayangkannya.

Malam ini saat dia bertemu dengan Mingyu dan Eunwoo, kemudian menjadi akrab dengan cepat. Setelah perutnya kenyang oleh hidangan makan malam lezat yang disajikan oleh keluarga Mingyu, saat dia diberi izin dengan ramah untuk ikut tradisi penyambutan tamu duduk melingkar dengan api unggun ditemani daging panggang, iringan musik dari gitar dan biola serta sesekali selipan cerita misteri tentang hutan. Sekitar dua puluh orang dari Evander datang dan mencoba membuat keributan, mereka meneriakan kalimat-kalimat menyakitkan tentang Vampire adalah musuh bebuyutan dan perkawinan antara Vampire juga Warewolf sangat dilarang.

Semua orang tentu tidak tinggal diam, Pemimpin suku Heroza yang sekaligus juga ayah kandung Mingyu menemui orang-orang dari Evander meminta mereka untuk meninggalkan area pemukiman suku Heroza tanpa keributan. Namun Evander tetaplah Evander yang keras kepala, merasa unggul dengan jumlah mereka. Orang-orang Evander semakin banyak berdatangan dan dengan cepat mengepung pemukiman suku Heroza.

"Afanasi aku sudah berulangkali mengatakan kepadamu untuk tidak ikut campur dengan urusan suku lain."

"Tyrone kau adalah saudaraku, aku sangat menyayangimu. Sebagai bentuk kepedulianku, aku tidak akan membiarkanmu berada di jalan yang salah. Warewolf dilarang berhubungan apapun dengan Vampire. Kau membiarkan putramu menikahi seorang Vampire, kau akan memiliki cucu berdarah campuran. Itu menjijikan."

"Jangan menghina keluargaku!" Teriak Tyrone marah.

Jongin berdiri dari kursi yang dia duduki melewati seluruh anggota suku Heroza yang begitu waspada sampai dia berdiri di belakang Tyrone kemudian menepuk pelan pundak kanan Tyrone pelan.

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang