28

824 222 116
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo aku post cerita yang sempat aku tulis pas rencana mau rilis PDF dulu, engga ada koreksi maklumin kalo ada yang aneh, dan aku masih belum sembuh dari flu, tiap bulan selalu kena flu. Swab negatif dan ini yakin flu dari awal karena hidung meler pilek dan aku ga kena anosmia kaya pas kena covid dulu, cuma kepala rasanya nyut-nyutan, resiko kerja bareng dan ketemu banyak orang.

Previous

Lucas menangis histeris tidak mampu berkata-kata. Jongin bergegas menghampiri Lucas, menendang perut Lucas keras sampai Lucas jatuh terlentang di atas tanah. Jongin menginjak perut Lucas.

"Kau mengambil Sehun dariku. Aku mengambil seluruh anggota keluargamu, impianmu, harapanmu, kebanggaanmu. Sekarang, siapa yang menang? Menangislah sampai kau puas, kau tidak akan bisa melakukan apa-apa."

"Ah aku tahu, bagaimana jika kau membunuh dirimu sendiri. Bunuh dirimu sendiri dan bebaskan sisa anggota sukumu yang lain." Jongin tersenyum, dia mengeluarkan belati yang dia ambil dari salah satu pondok suku Evander dengan bantuan sihir tentu saja. Menyodorkannya ke hadapan Lucas.

"Ayo, aku menunggu langkah paling berani seperti apa yang akan kau ambil."

CUH!

Jongin meludahi wajah Lucas. "Aku tahu kau hanya pengecut. Tidak lebih dari itu."

"KAU SUDAH GILA JONGIN!" Lucas meneriaki Jongin.

Jongin tertawa keras. "HA HA HA...," Jongin membungkuk mendekatkan ujung pisau ke atas permukaan leher Lucas. "Dan siapa yang membuatku gila? Hmm? Siapa? Apa sekarang kau takut melihatku? Apa kau merasa ingin pipis di celana sekarang? Kasihan sekali Lucas, kau sebatang kara, semua orang akan melupakanmu. Bukan hanya suku Evander tapi seluruh Warewolf. Mereka melupakanmu, kau akan kesepian dan mati mengenaskan."

"Kau juga Jongin, kau akan mati kesepian."

PLAK!

Jongin menampar pipi kanan Lucas. "Jangan samakan aku denganmu. Aku tidak akan mati dalam kesepian. Jangan mencemaskan aku. Baiklah, urusan kita masih belum selesai sampai di sini." Ucap Jongin kemudian tersenyum.

DUA PULUH DELAPAN

Darwin masih mengingat dengan jelas setiap perseteruan yang pernah terjadi di atas tanah Kerajaan Galen. Dan perseteruan yang paling mengerikan adalah saat Kerajaan menghadapi kemarahan keluarga penyihir Admirabilis. Hari ini Darwin menyaksikan kengerian itu terulang kembali, saat aula istana dipenuhi oleh tumpukan ratusan mayat Warewolf dari suku Evander. Jongin muncul dengan tubuh dipenuhi darah kering, putra ketua Evander yang dilumpuhkan oleh sihir serta kepala suku Evander, Afanasi Evander yang Jongin pegang dengan tangan kosong, masih meneteskan darah pada potongan lehernya.

"Lindungi Raja!"

"Gunakan sihir untuk melawannya!"

"Kerahkan seluruh kekuatan kita!"

Darwin menatap Jongin kedua mata yang dipenuhi kesedihan, kemarahan, bercampur menjadi sebuah kekosongan yang teramat menyakitkan. Detik ini jika ada konfrontasi lain yang mencoba melumpuhkannya, Darwin yakin, Jongin tidak akan ragu menghancurkan Kerajaan dan dia mampu melakukannya dengan seluruh kekuatan sihir yang mampu membuat Darwin merinding dengan kedua lutut lemas, dan tubuh yang tertekan berat, membuatnya harus berusaha keras untuk tetap berdiri tegak. Jika dirinya yang seorang Vampire Bangsawan berusia lebih dari lima abad bisa merasakan kekuatan sihir yang begitu dahsyat bagaimana dengan para penghuni kerajaan?

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang