55

886 202 79
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent kalian di chap sebelumnya, jangan lupa meninggalkan jejak VoMent di chap ini. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.

Previous

"Jika aku mengatakan sesuatu yang bisa kau jadikan senjata, apa kau bisa menuntaskan tugas yang aku berikan?"

"Tugas apa yang kau berikan? Apa yang kau inginkan? Aku tebak kau menginginkan tahta Galen."

"Ya. Tentu saja." Balas Franz kemudian tersenyum. "Bukankah kau juga menginginkan hal yang sama?" Kekeh Franz sambil menatap menyindir Emitt.

"Siapa di dunia ini tidak menginginkan tahta dan kekuasaan." Balas Emitt santai.

"Turuti keinginanku maka aku akan membuatmu mendapatkan jabatanmu kembali, jika kau ingkar aku akan langsung membunuhmu. Ingat kau bukan siapa-siapa lagi sekarang."

"Katakan apa yang harus aku lakukan?"

"Membuat keonaran, mendesak Darwin mendepak Sehun menjadi Calon Pangeran Utama Kerajaan Galen."

"Butuh kasus besar untuk melakukan itu."

"Kau sudah mendapatkannya." Balas Franz kemudian tersenyum.

Emitt menatap Franz terkejut. "Kau tidak sedang bermain-main denganku, bocah?"

"Sama sekali tidak. Aku meninggalkan kartu namaku di sini, setelah kau siap kita bisa berbicara di tempat yang aku tentukan bukan di kamar Rumah Sakit ini. Sampai jumpa Emitt." Franz berpamitan kemudian melangkah keluar disusul oleh keempat pengawalnya.

Emitt melirik kartu nama berwarna merah yang Franz tinggalkan di atas bantal di sisi kanannya. Emitt tertawa pelan.

"Aku benar-benar tidak memiliki pilihan kecuali bekerjasama dengan bocah Vampire bangsawan sombong itu." Keluh Emitt.

LIMA PULUH LIMA

"Aku benar-benar ingin menanam Mangga di halaman rumah ini." Ucap Seulgi penuh harap.

"Itu tidak mungkin." Timpal Charles.

"Dengan sedikit sihir." Balas Seulgi kemudian tersenyum.

"Tolong jangan bergantung pada sihir." Nasehat Charles.

"Untuk seseorang yang bahkan tidak tahu cara menyalakan kompor tanpa bantuan sihir, nasehat itu sungguh terdengar seperti omong kosong."

"Tatiana, kau, dan Jongin, tidak ada yang pernah mendengarkan aku." Charles menggerutu pelan.

"Jangan meletakan pot berwarna hitam di sana, satukan dengan yang warna hitam. Aku ingin di sisi utara pot berwarna putih dan di sisi selatan berwarna hitam." Terang Seulgi.

"Seulgi kita bisa membereskan halaman rumah ini nanti malam, atau aku bisa membuat cuaca berubah mendung." Charles mengeluh karena sejak tadi Seulgi tidak berhenti memberinya perintah, meski dia memakai sihir tetap saja menuruti permintaan Seulgi itu sangat melelahkan. Padahal menurut Charles tidak ada yang salah dari halaman rumah ini setelah selesai dibersihkan dan dirapikan. Namun, Seulgi secara ajaib selalu menemukan hal-hal yang dia anggap tidak sesuai.

Seulgi menggeleng cepat. "Aku ingin halaman rapi sebelum Jongin dan Soohyun pulang, mereka pasti semakin suntuk setelah lelah bekerja melihat rumah dalam kondisi berantakan."

"Kau memperbudakku." Charles mengeluh untuk kesekian kalinya.

"Jika kau berhenti mengeluh kita akan menyelesaikan ini dengan cepat lalu kita bisa istirahat dan mengenyangkan perut juga lebih cepat." Saran Seulgi.

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang