36

933 219 47
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo am bek, awas kesandung typo, jangan kasih kendor VoMentnya, terima kasih untuk VoMent di chap sebelumnya, selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.

Previous

Isidore hanya melempar senyum tanpa mengatakan apa-apa. Setelah Jongin duduk di hadapannya barulah dia mengatakan sesuatu.

"Maaf atas kejadian tidak menyenangkan tadi. Maafkan aku, maafkan sekolah ini, juga aku meminta maaf atas nama Tuan Emitt." Ucap Isidore.

"Ya." Balas Jongin pelan dan singkat.

"Tuan Baltazhar..., maksudku Jongin." Isidore mengoreksi ucapannya setelah menerima tatapan tajam tidak suka dari Jongin. "Aku tidak akan mencoba mempengaruhi keputusanmu karena tindakan Tuan Emitt memang kelewatan, aku hanya ingin mengatakan jika kau memutuskan melakukan perlawanan maka kau akan menemui sedikit banyak hal-hal yang merepotkan."

"Saya tahu ke mana arah pembicaraan ini. Jika beliau memang tidak ingin masalah ini menjadi runyam, minta beliau menemui saya dan meminta maaf langsung kepada saya, paling lambat Senin depan." Ucap Jongin tegas. "Saya mungkin memang tidak sekaya Tuan Emitt juga tidak memiliki kekuasaan sekuat beliau, tapi semua orang di sini tahu bahwa saya bisa menghabisi Tuan Emitt dengan mudah."

Jongin tidak bermaksud mengancam, dia juga bukan orang yang menginginkan perhatian, apalagi mencari keributan. Namun, diapun bukan orang yang akan tinggal diam saat direndahkan.

"Baiklah, akan saya sampaikan keinginan Anda kepada Tuan Emitt."

"Terima kasih banyak. Isidore kau seorang Kepala Sekolah yang baik, terima kasih sudah mencoba menjadi penengah." Ucap Jongin tulus sebelum keluar meninggalkan ruang Kepala Sekolah.

TIGA PULUH ENAM

"Selamat Datang Jongin."

"Nenek. Kapan datang ke rumah?!" Jongin menyambut kedatangan sang Nenek dengan bahagia, bahkan memberi beliau pelukan hangat membuat Tatiana tertawa keras.

"Kau sama sekali tidak berubah masih seperti Jonginku yang dulu." Ucap Tatiana."

"Aku tidak akan berubah." Balas Jongin kemudian tersenyum.

"Nenek mampir untuk memberi selamat atas pekerjaan barumu. Nenek membawa Pie Lemon favorit kalian bertiga, ayo cepat ke meja makan sebelum ayahmu menghabiskan semuanya."

"Aku harus mandi."

"Tidak usah, kau masih tercium sangat wangi." Kekeh Tatiana.

"Baiklah, apapun untuk Nenek." Balas Jongin bahagia.

Sesuai keinginan sang Nenek, Jongin hanya mencuci tangan sebelum bergabung di meja makan bersama kedua orangtuanya. Makan malam terasa lebih istimewa dengan kehadiran neneknya, hidangan di atas meja juga bertambah tidak seperti hari-hari biasanya, bahkan Ayah Kim sengaja pulang lebih awal hari ini. Makan malam hari ini bertama laut menurut Jongin, karena semua hidangan yang berada di atas meja adalah para penghuni lautan. Ikan, Kerang, Lobster, dan jenis lain yang tidak Jongin kenali.

"Terima kasih untuk hidangan malam ini yang sudah dimasak oleh Ibu kami tercinta." Ucap Soohyun sambil tersenyum menatap Tatiana begitupun dengan Seulgi.

Jongin mencoba Kerang pertama kali dan semua orang memiliki pilihan masing-masing untuk ditaruh di atas piring.

"Bagaimana harimu di sekolah?"

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang