68

928 194 65
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Hola am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent kalian di chap sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. Ah ya jangan lupa follow saya biar akun ini mencapai 6.000 pengikut, biar saya makin semangat nulis. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.

Previous

Jongin memperhatikan meja Yeosang dan seluruh meja di dalam kelas cukup lama sebelum dia akhirnya memutuskan untuk melangkah keluar, menemui Baekhyun.

"Kau merasa lega?" Tanya Baekhyun.

"Lumayan." Jawab Jongin kemudian menutup dan mengunci kembali pintu kelas. "Sekarang yang tersisa adalah melanjutkan hidup, melangkah maju."

"Ya. Memang hanya itu yang bisa dilakukan." Balas Baekhyun.

Jongin meraih tangan kanan Baekhyun dan menggenggamnya membuat Baekhyun terkejut. "Terima kasih sudah menjadi teman yang sangat baik untukku."

Baekhyun tertawa pelan. "Tidak masalah."

Jongin tidak menyangka di kantor hampir seluruh staf pengajar hadir khusus untuk menyambut Jongin dan mengadakan pesta perpisahan kecil, membuat Jongin terharu, entah mereka tulus atau tidak, sekarang Jongin tidak terlalu memikirkannya. Yang terpenting adalah kehadiran mereka.

ENAM PULUH DELAPAN

"Terima kasih sudah memutuskan untuk bergabung dengan sekolah ini, kami merasa sangat terhormat." Ucap Isidore sambil menyerahkan satu buket bunga mawar putih kepada Jongin.

"Sama-sama. Tidak masalah, jangan terlalu banyak berterimakasih saya menjadi segan." Balas Jongin sambil melempar senyum kaku.

"Setelah ini semoga apapun pilihan Anda akan selalu sukses." Harap Isidore.

"Terima kasih banyak."

"Senang pernah mengenalmu." Rebecca tersenyum menatap Jongin.

"Saya belum banyak mengajarkan sesuatu kepada murid-murid saya. Saya hanya berharap pelajaran yang saya ajarkan meskipun sedikit bisa membantu mereka menjalani kehidupan sebagai seorang penyihir." Ucap Jongin, membalas semua ucapan perpisahan dan terima kasih dari rekan-rekan satu pekerjaan yang akan dia tinggalkan.

"Terima kasih banyak untuk semuanya, untuk semua bantuan kalian selama ini." Imbuh Jongin kemudian membungkuk dalam. Jongin tidak ingin menangis, namun dia tidak bisa mencegah genangan air mata yang terbentuk dengan cepat. Perpisahan memang bukan sesuatu yang mudah.

Setelah acara perpisahan mendadak di sekolah Aruburn Jongin kembali pulang kali ini diantar Baekhyun.

"Jangan lupa memberiku kabar jika kau berkunjung ke Admirabilis." Ucap Baekhyun sesaat sebelum Jongin keluar dari mobilnya.

"Pasti." Jawab Jongin dia menatap Baekhyun.

"Apa? Ada apa Jongin?"

Jongin menggeleng pelan. "Sampai jumpa lagi."

"Sampai jumpa." Balas Baekhyun kemudian tersenyum.

Jongin nyaris bertanya apa Baekhyun sudah menemukan ramuan keabadian, Jongin tidak bisa membayangkan Baekhyun pergi. Menjadi tua tidak masalah asalkan Baekhyun tidak pergi. Jongin menoleh menatap rumahnya, seluruh keluarganya berhasil menemukan ramuan keabadian ayah dan neneknya yang bukan penyihir level satu berhasil, Jongin yakin cepat atau lambat Baekhyun pasti juga akan mendapatkan ramuannya sendiri. Sementara untuk ibunya, beliau sudah menjadi seorang Vampire. Beliau akan hidup abadi seperti para Vampire yang lain.

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang