16

930 221 96
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo semua, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chap sebelumnya, terima kasih dan jangan lupa VoMent di chap ini yaw. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.

Previous

Jongin tertawa mendengar jawaban tegas Sehun. Dia mengantar Sehun sampai di luar cottage tempat tinggalnya, Sehun berjalan keluar dari halaman sempit cottage tempat tinggal Jongin. Melangkah menuju cottagenya sendiri yang berjarak sangat dekat dengan tempat tinggal Jongin namun Jongin terus menatap Sehun seolah mereka akan berpisah jauh. Sehun menoleh menatap Jongin.

"Apa aku perlu menemanimu tidur?"

"Tidak usah." Jawab Jongin kemudian melengos masuk ke dalam cottagenya meninggalkan Sehun yang tertawa puas.

BRAK

Jongin membuka pintu cottage dengan cepat, melongok keluar melempar tatapan kesal kepada Sehun.

"BERHENTI TERTAWA!" Sembur Jongin.

BRAK

Kembali masuk ke dalam cottage dengan membanting pintu.

"Dasar." Keluh Sehun pelan mengomentari sikap Jongin sambil menahan tawa.

ENAM BELAS

Seperti yang sudah dikatakan oleh Eunwoo, Baekhyun, Mingyu, dan Chanyeol. Hari ini semua orang berkumpul di area pondok tepi pantai. Dengan sedikit koreksi jarak aman dari bibir pantai menurut Sehun, posisi pondok tempat tinggal mengalami sedikit perubahan. Jongin menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan, sementara bagian konsumsi diurusi oleh Eunwoo, Jongin memilih melihat area lain di pulau untuk memperbaiki pulau ini secepat mungkin. Meskipun Sehun sudah mengatakan kepada Jongin untuk bersabar karena mereka punya waktu selama dua puluh tahun lagi. Namun, Jongin benar-benar tidak bisa bersantai seperti itu.

Jongin berjalan menuju area pulau yang sudah dia perbaiki, melihat area kering yang kini sudah dialiri air serta area hutan yang mulai pulih membuatnya bahagia. Ditambah lagi kini Jongin mulai mendengar suara kicau burung. Kehidupan pulau yang sempat terhenti perlahan kembali. Jongin terus berjalan sampai dia tiba di area yang paling dia benci. Area pemakaman. Menatap kepada nisan-nisan mengenaskan yang sebagian besar tidak terurus.

Baekhyun diam-diam mengikuti Jongin dan melihat apa yang Jongin lakukan di area pemakaman. Pagar kayu bercat putih muncul mengelilingi area pemakaman, rumput hijau gemuk menutupi area makam, jalan setapak berpaving dengan warna kemerahan muncul membelah area pemakaman, bangku-bangku taman bercat putih, pohon peneduh berdaun oranye dan ungu. Sulur-sulur tanaman berbunga, pada sudut-sudut area taman tumbuh berbagai macam bunga, bahkan ada air mancur di tengah area makam, juga tiang-tiang lampu.

Baekhyun menatap tidak percaya kepada area pemakaman yang beberapa detik lalu begitu suram, menyedihkan, sekaligus menyeramkan, kini berubah menjadi layaknya taman yang indah dalam sekejap mata. Membuat Baekhyun takjub tidak percaya. Sekaligus sedih karena dia tidak bisa menjadi penyihir selevel Jongin.

"Inikah salah satu kemampuan penyihir level tinggi?" ucap Baekhyun pelan menerka-nerka di dalam hati.

Baekhyun diam-diam kembali mengikuti Jongin menuju area pulau yang lain. Area tandus yang menyedihkan mendominasi pulau ini.

"Apa yang kau inginkan?"

Baekhyun berhenti melangkah dan masih berusaha menyembunyikan tubuhnya di balik satu batang pohon besar kering yang mati. Lalu Baekhyun mendengar suara tawa Jongin, Baekhyun melihat Jongin memutar tubuh dan menatap ke arahnya.

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang