34

900 219 124
                                    

ADMIRABILIS

HunKai
Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy

Halo, awas kesandung typo, selamat membaca, semoga terhibur, jangan lupa tinggalkan jejak ya. Terima kasih untuk VoMent kalian di chap sebelumnya. Sampai jumpa segera.

Previous

Jongin tidak membalas ucapan ibunya, dia tidak akan menyuarakan rasa tidak setujunya. Untuk apa bekerja keras untuk mencegah sesuatu yang sudah pasti akan terjadi. "Aku akan pergi ke Pulau Admirabilis."

"Kapan?"

"Masih cukup lama." Jawab Jongin.

"Baiklah, hati-hati."

"Ya, aku bisa menjaga diriku sendiri. Ibu memasak Kalkun panggang, ada perayaan?"

"Merayakan hari pertamamu mengajar di sekolah Auburn."

"Ap aitu perlu dirayakan?"

"Tentu saja."

"Apa Ibu juga menyiapkan hadiah untukku?"

"Tidak. Maafkan Ibu."

"Tidak masalah, aku hanya bercanda. Apa kita akan makan malam tanpa Ayah?"

"Iya, Ayahmu akan pulang telat hari ini. Duduklah, biar Ibu yang menyiapkan mejanya. Kau tidak perlu membantu Ibu."

"Baiklah." Balas Jongin.

Jongin bergegas duduk disusul ibunya kemudian meja makan berubah semarak dalam waktu singkat oleh sihir dari Nyonya Seulgi, peralatan makan terbang rendah dan tersusun rapi di atas meja disusul masakan yang sudah disiapkan. Sup labu panas yang dituang ke dalam mangkuk, kalkun panggang di tengah meja disambut oleh pisau dan garpu. Dua potong daging kalkun panggang terbang pelan dan mendarat di atas piring Jongin dan Seulgi.

"Terima kasih Ibu, terima kasih untuk hidangan makan malamnya." Ucap Jongin bahagia.

"Sama-sama, selamat makan." Balas Seulgi kemudian tersenyum.

TIGA PULUH EMPAT

"Jika kau serius ingin bersaing denganku dalam perebutan tahta Galen, bukankah kau sudah harus mulai memikirkan pasangan hidupmu." Ucap Franz memulai percakapan di meja makan malam yang selalu Sehun hindari.

"Itu bukan urusanmu." Balas Sehun acuh tak acuh.

"Jangan berkaca kepada Kakek, beliau sudah bersumpah setia kepada Nenek untuk tidak membagi hati setelah Nenek terbunuh. Dan Kakek kita yang lain yang menikahi manusia tentu saja memilih untuk menghabiskan hidup seorang diri."

"Bisakah kau berhenti membeda-bedakan ras?" Sehun menatap kakak laki-lakinya dengan jengah. "Jika kau terus membawa pemikiran kuno seperti itu, apa pantas kau menjadi seorang Raja? Seorang pemimpin?"

"Kau!" Bentak Franz.

"Diam!" Irene meneriaki kedua putranya. "Kebersamaan kita hanya saat makan malam saja, tolong jangan membuat keributan."

Franz dan Sehun diam menuruti perintah ibu mereka, menghabiskan sisa makan malam tanpa membuat suara. Sementara Irene berharap kedua putranya bisa menjadi akrab selayaknya saudara kandung pada umumnya. Dulu Sehun akan selalu mengalah dia akan selalu mengupayakan perdamaian dengan Franz, lalu tiba-tiba saja Sehun berubah dalam semalam. Dia melawan Franz, terang-terangan menunjukan rasa tidak setujunya, Irene tidak menyalahkan Sehun dia juga tidak menuntut Sehun selalu mengalah kepada Franz.

Satu hal yang Irene inginkan adalah mengetahui alasan dibalik perubahan sikap Sehun yang tiba-tiba saja terjadi. Sehun juga menolak perjodohannya dengan setiap keluarga penyihir yang disodorkan kepadanya padahal sebelumnya Sehun sangat menyetujui rencana Irene. Dia bahkan tidak keberatan menggantikan Franz yang menolak perjodohan karena Franz sudah memiliki kekasih. Sehun bersikeras bahwa ini bukan karena mendiang kekasihnya, Kai. Irenpun percaya dengan ucapan putra keduanya yang memang tidak pernah membohonginya. Lalu apa? Apa yang membuat Sehun berubah drastis.

ADMIRABILIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang