Giselle Short Story [Gigi x Boys]

Black Card 2 [Na Jaemin]

Happy Reading!

Giselle x Jaemin

"Gue mau ke kamar mandi sebentar. Lo disini aja," bisik Giselle pada Chaeyeon ditengah bisingnya musik diruangan gelap itu. Gadis itu itu mengangguk mengerti.

Setelah Giselle pergi, Chaeyeon hanya menggeleng tak percaya dengan tingkah teman-teman Giselle. Karina yang bernyanyi sambil jingkrak-jingkrak dan Winter yang memainkan kecrek dan menari di sampingnya. Lampu temaram yang berkelap-kelip membuat suasana menjadi semakin riuh.

"Pantas saja Giselle bersikap buruk, teman-temannya sudah gila," guman Chaeyeon lantas menyeruput minumnya.

Sementara itu Giselle baru saja selesai memoles lipstick dan bedak tipis untuk memperbaiki riasannya. Dia bercermin sembari tersenyum mengakui kecantikannya.

"Lo memang yang terbaik Kim Giselle," bangganya lantas pergi dari sana.

"Apa kabar nona Kim?"

Giselle tersentak kaget setelah mendapat sapaan dari seorang laki-laki yang entah sejak kapan berdiri di depan toilet menunggunya.

"Lo?"

"Apa kamu bersenang-senang sekarang?" ujar laki-laki itu sarkatis.

"Lo ngikutin gue?" selidik Giselle dengan nada ketus.

Sejujurnya dia tidak menyangka akan bertemu dengan laki-laki itu sekarang. Tanpa persiapan apapun membuat nyalinya menciut. Dia bisa saja berteriak minta tolong dan menuduh laki-laki itu melecehkannya, tapi rasanya itu sama saja dengan merusak image-nya.

"Lebih tepatnya hendak menangkap pencuri cantik sepertimu?" Laki-laki itu menyunggingkan senyumnya.

"Lo bercanda? gue bukan pencuri ya. Gue gadis terhormat," elak Giselle.

"Yang menghabiskan uang lelaki yang tidak dikenalnya?" potong Jaemin sarkatis.

"Oh, Lo datang untuk ngambil ini," ucap Giselle mengeluarkan dompet laki-laki itu dari dalam tasnya.

Tangan panjangnya segera memberikan benda itu pada tuannya. Lagipula, setelah mengembalikan dompet itu mereka tak punya urusan lagi.

"Bagaimana dengan tas, sepatu dan gaun yang sudah kamu beli. Dan... ah~ iya, biaya perawatan rambutmu di salon," ujar laki-laki itu sinis menatap rambut Giselle yang baru saja diwarnai highlight abu-abu.

Jika saja kartu kredit dan fasilitas lainnya tidak ditahan sang ayah, gadis itu akan dengan sombong mengatakan bisa membayar semuanya detik ini juga.

"Gue bakal ganti kok, tapi gak sekarang," jawab Giselle tegas.

"Kapan? Satu jam lagi? Dua belas jam lagi? Besok? Atau lusa?" desak Jaemin.

Dia tahu, gadis di depannya hanya berlagak sombong untuk menutupi ketakutannya. Membuat dia semakin ingin menggodanya.

"Kalau kamu tidak mau membayarnya, aku bakal lapor kamu ke polisi," ancam Jaemin sembari mengambil ponselnya.

"Tunggu!" cegah Giselle panik.

Akan semakin buruk urusannya jika harus melibatkan polisi. Lagipula dia juga bukan pencuri.

"Hm... bagaimana kalau lo ambil uangnya di rumah gue aja?" tawar Giselle dengan secuil ide yang tiba-tiba melintas di otaknya.

"Baik, katakan dimana alamatmu?"

"Catat baik-baik, ya..."

Laki-laki itu mengangguk lalu membuka aplikasi di ponselnya.