Happy Reading!
Jaemin x Giselle x Jeno ft 00 Line
🔞
Bak guci yang sudah pecah, Giselle tak mampu memperbaiki apa yang telah terjadi. Persahabatan yang dulunya begitu erat, kini mulai renggang. Giselle merasa canggung jika bertemu Jaemin dan Jeno di waktu yang sama.
Meski begitu sikap Yeji, Hyunjin dan Haechan hampir sama seperti Karina. Mereka bersikap biasa saja, seolah tak ada yang terjadi. Menurut mereka perasaan seseorang bukanlah teritorial yang bisa mereka masuki, sekalipun itu sahabat mereka sendiri. Karena cinta bukanlah sesuatu yang bisa dihakimi.
Tiga minggu lalu mereka melepas status mahasiswa mereka. Jaemin memutuskan pergi ke Amerika untuk melanjutkan pendidikan di sana.
"Kau yakin tidak mau mengantarnya ke bandara?" tanya Karina dari seberang.
Giselle menghela napas.
Sejak Jaemin mengaku pada Jeno mereka pernah tidur bersama, Giselle tak pernah melihat laki-laki Na itu. Formasi tujuh rasi bintang tidak pernah lengkap. Jika Jaemin datang, maka Giselle tidak, begitupun sebaliknya. Giselle bahkan tidak tahu bagaimana hubungan Jaemin dan Jeno sekarang, karena laki-laki Lee itu tidak pernah membahasnya, dan Giselle juga tidak berani menyebut nama Jaemin saat bersama Jeno.
"Aku mengerti jika kau belum siap bertemu dengannya," Karina berujar lirih. "Akan aku unggah fotonya di SNSku jika kau mau tahu keadaannya."
Giselle menutup ponselnya, lalu beralih ke aplikasi lain. Tak berapa lama Karina benar-benar menggunggah foto Jaemin dengan caption 'semangat, kami akan merindukanmu'. Giselle menekan layar ponselnya dua kali, meninggalkan tanda hatinya di sana.
Dua minggu kemudian, Karina juga pergi ke Paris untuk mewujudkan mimpinya sebagai seorang model. Giselle senang dan sedih di saat yang sama. Senang karena Karina punya mimpi dan ambisi yang hebat dalam hidupnya, tapi dia juga sedih karena jika Karina pergi maka dia tidak punya tempat lagi untuk mencurahkan isi hatinya.
Tuhan benar-benar menghukum Giselle atas keserakahannya. Tak hanya Jaemin dan Karina yang pergi, Jeno juga memutuskan akan meneruskan bisnis ayahnya di London.
Giselle tidak tahu ketamakannya akan berakhir sekejam ini. Tak hanya merusak persahabatan mereka, Giselle juga merasakan sakitnya kehilangan.
"Jangan menangis, kau semakin cantik," goda Jeno menghapus jejak airmata di wajah Giselle.
Bahkan dengan gombalan itu, Giselle tidak bisa menarik bibirnya untuk tersenyum.
Saat ini hanya ada mereka berdua di bandara. Semalam Jeno datang ke rumah Giselle dan meminta gadis itu mengantar kepergiannya. Yeji, Hyunjin dan Haechan tidak pergi karena ada hal penting yang harus mereka urus.
"Kalau kau terus menangis, bagiamana aku bisa meninggalkanmu?" lirih Jeno mengelus puncak kepala Giselle. "Atau aku tidak jadi berangkat saja?"
Giselle menggeleng cepat. Dia menghapus airmatanya sambil sesenggukan. Jeno akan menata hidup yang baru bersama keluarga ayahnya, Giselle tidak ingin menghancurkan laki-laki itu lebih dalam lagi setelah pengkhianatan yang dia lakukan.
Hubungan Giselle dan Jeno resmi berakhir. Meskipun Jeno bilang dia memaafkan Giselle, namun Jeno merasa hubungan mereka tidak bisa diteruskan.
"Jika kita mendua saat memiliki kekasih, maka pilih saja orang baru itu," ujar Jeno yang membuat Giselle terdiam. "Karena jika kita benar-benar mencintai kekasih kita, kita tidak akan menduakannya."
Air mata Giselle lolos dari pelupuknya. "Je... maaf. Aku benar-benar gadis yang buruk."
Jeno menggeleng dengan seulas senyum. Direngkuhnya tubuh kecil Giselle dalam sebuah dekapan hangat. "Kau gadis yang baik, hanya saja kau tidak bisa menahan hatimu. Dan aku tidak pernah menyesal memilikimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Giselle Short Story [Gigi x Boys]
FanfictionBerisi Short Story jijel dengan idol boys SM ENT