Happy reading!
Giselle x Mark x Arin
Giselle menatap sedih motornya yang didorong masuk ke gedung berdinding kaca itu. Kata Lia motornya sudah diperbaiki Yeonjun selaku penanggung jawab acara balapan yang Giselle ikuti dua minggu lalu. Biaya perbaikannya ditanggung oleh Yeonjun sebagian dan sisanya dibayar oleh Lia tanpa Giselle minta.
Gadis bernama Lia itu membuat Giselle tak berhenti bersyukur karena mengenalnya. Gadis itu tak hanya baik, tapi juga sangat mengerti dirinya. Di mana lagi bisa menemukan sahabat sebaik Lia. Giselle benar-benar bersyukur.
"Maaf..." lirih Giselle saat motor kesayangannya yang semakin jauh dari pandangannya.
Gadis itu memasukkan amplop coklat yang cukup tebal ke dalam tasnya. Lalu menghela napas lega. Tidak apa, itulah kalimat sihir yang terus dia ucap dalam hati.
❌❌❌
Giselle tidak akan lupa, kapan terakhir kali dia menginjakkan kakinya di apartemen itu. Apartemen yang menjadi saksi betapa brengseknya seorang Mark Lee. Laki-laki yang masuk dalam daftar hitam dalam kehidupan seorang Aeri Uchinaga.
Malam itu Giselle datang dengan beberapa soju dan kue untuk hari jadi mereka yang ketiga, lama memencet bel tanpa ada sahutan, Giselle berinisiatif membuka pintu yang sudah dia hafal passwordnya. Seketika kotak kue yang dibawanya terjatuh saat manik matanya menemukan Mark dan Arin tengah bercumbu di ruang tamu, sebotol anggur mahal dan dua gelas tinggi yang masing-masing menyisakan sedikit cairan merah keunguan itu menghiasi meja cukup menjadi saksi bagaimana mereka menikmati malam bersama.
Dan dengan brengseknya, bukannya minta maaf, Mark justru memutuskan Giselle malam itu juga.
"Mulai hari ini kita putus. Aku akan bertunangan dengan Arin."
Semudah itu seorang Mark mencampakkan dirinya setelah membuat gadis polos seperti Giselle jatuh begitu dalam pada pesonanya. Tidak tahukan laki-laki itu betapa dalam dia telah menjerat Giselle ke dalam sebuah perasaan bernama cinta yang mungkin akan berbalik menjadi benci setelah malam ini.
Giselle tak mampu menahan diri untuk tak mendorong tubuh laki-laki itu penuh amarah. "Lo brengsek Mark."
Giselle menarik napas dalam untuk menahan amarahnya. Tangannya mengepal kuat, masih diselimuti ingatan buruk yang diciptakan laki-laki Lee itu. Tapi tidak, harus menurunkan egonya untuk ego yang lebih tinggi saat menekan bel apartemen Mark.
Satu kali..
Giselle menarik napas dalam. Lalu menunggu beberapa saat untuk menekan bel kedua kalinya. Hingga sosok yang begitu dia benci muncul dengan pakaian casual dan senyum merekah seperti laki-laki yang pernah Giselle cintai.
Persetan dengan cinta, Giselle tidak akan bernostalgia tentang laki-laki yang kini berdiri di hadapannya.
"Kenapa nggak langsung masuk? Passwordnya belum berubah," ujar Mark santai.
Password apartemen Mark adalah ulang tahun Giselle. Angka yang sangat mudah dihafal oleh keduanya. Sebelumnya laki-laki mengunakan hari jadi mereka namun dia ubah karena Giselle sering lupa.
"Boleh gue masuk?," ujar Giselle lirih.
Mark tampak bingung, namun tetap mempersilahkan mantan kekasihnya itu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giselle Short Story [Gigi x Boys]
FanfictionBerisi Short Story jijel dengan idol boys SM ENT