Blind Date in May 3 [Na Jaemin]

509 69 4
                                    

happy reading!

Di sebuah kafe sederhana yang mereka pilih sebagai tempat pertemuan, Jaemin dan Giselle duduk berhadapan, masing-masing dengan secangkir kopi di tangan. Suasana di kafe cukup tenang, memberi mereka privasi yang cukup untuk membicarakan hal-hal penting. Cahaya sore yang hangat menyinari wajah mereka melalui jendela besar di samping meja mereka.

"Aku.. aku merasa bersalah, Jaemin. Kita berada di sini karena aku berpura-pura menjadi Winter, dan itu semua adalah kesalahan besar. Aku takut ini semua salah," ungkap Giselle, suaranya bergetar.

Jaemin mendengarkan dengan serius, kemudian menggenggam tangan Giselle di atas meja. "Giselle, aku menghargai kejujuranmu. Dan, ya, aku sedikit terkejut, tapi itu tidak mengubah bagaimana aku merasa tentangmu."

Giselle menatap Jaemin, bingung. "Tapi, Jaemin, ini semua hanya settingan. Aku bukan pilihan yang tepat untukmu."

Jaemin tersenyum, matanya lembut namun tegas. "Giselle, sejak kita mulai bertemu, Aku sudah merasa ada yang spesial tentang kamu. Dan ya, mungkin awalnya kita bertemu karena settingan, tapi perasaan aku pada kamu itu nyata."

Giselle terdiam, tidak tahu harus berkata apa.

Jaemin melanjutkan, "Dan ada satu lagi yang belum aku ceritakan." Dia menarik napas sebelum berkata, "Aku juga punya rahasia, Giselle. aku sebenarnya sudah tahu dari awal bahwa kamu bukan Winter."

Giselle terkejut. "Apa? Tapi kenapa—"

"Aku sudah pernah bilang pada kencan kedua kan? aku sudah pernah melihatmu sebelum kencan perjodohan ini, dan saat kencan kedua waktu di restoran ada atasanmu yang hampir memanggil nama aslimu awalnya aku tidak yakin tapi saat pertemuan di rumah Winter walaupun sedikit terkejut aku tetap senang" jelas Jaemin, matanya menatap dalam ke mata Giselle.

Perasaan lega sekaligus takjub bercampur dalam hati Giselle. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Jaemin akan menerima keadaan ini dengan begitu terbuka.

"Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Giselle, suaranya masih sedikit gemetar.

Jaemin mengusap tangan Giselle dengan lembut. "Mari kita mulai lagi, kali ini dengan cara yang benar. Tanpa perjodohan, tanpa pura-pura. Hanya kamu dan aku, dan apa pun yang mungkin terjadi, kita hadapi bersama."

Giselle, yang terlihat sedikit gugup namun bertekad untuk jujur, memulai pembicaraan. "Jaemin, ada beberapa hal tentang diriku yang ingin kusampaikan. Aku hanya magang di perusahaan itu, dan sejujurnya, kehidupan keluargaku tidak seperti yang mungkin terlihat," ungkapnya dengan lembut, mencoba menemukan kata-kata yang tepat tanpa terdengar terlalu meminta simpati.

"Keluargaku... ayah dan ibuku sudah bercerai sejak aku masih kecil. Aku tinggal bersama ibuku. Ibuku sekarang masih bekerja dan akupun masih magang diperusahaan. Kami memang tidak terlalu memiliki banyak harta, tetapi kami memiliki satu sama lain," lanjut Giselle, matanya sesekali menatap ke luar jendela, seolah mencari kekuatan dari pemandangan di luar sana.

Jaemin mendengarkan dengan penuh perhatian, ekspresinya penuh empati. Dia mengangguk pelan, memberikan dukungan non-verbal sebelum berbicara, "Bagiku, itu tidak mengubah apa pun tentang bagaimana aku memandangmu. Keluarga yang harmonis adalah berkah, ya, tapi itu bukan satu-satunya hal yang mendefinisikan kekuatan atau nilai seseorang."

Giselle melihat ke mata Jaemin, menemukan kehangatan dan kejujuran di sana yang membuatnya merasa sedikit lebih lega. Dia menghela napas, seakan membuang beban yang telah lama dipikulnya. "Aku khawatir hal itu akan mengubah pandanganmu tentangku, terutama dengan latar belakang keluargamu yang utuh dan harmonis."

Jaemin tersenyum lembut, menggelengkan kepalanya. "Tidak, sama sekali tidak. Kita semua memiliki cerita kita masing-masing, dan itulah yang membuat kita unik. Justru perbedaan itulah yang mengajarkan kita untuk lebih memahami dan menghargai satu sama lain. Apa yang kau alami membuatmu menjadi orang yang kuat dan mandiri yang sekarang duduk di depanku ini."

Giselle Short Story [Gigi x Boys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang