Happy Reading!
Giselle x Jeno
Seperti yang dikatakan Haechan, Jeno dan Heejin sedang mengerjakan tugas bersama. Saat ini mereka sedang di rumah Jeno, lebih tepatnya paviliun kediaman keluarga Kim yang menjadi tempat tinggal mereka.
"Jadi kamu dan Giselle tinggal bareng, ya?" goda Heejin.
"Lebih tepatnya aku dan ibuku menumpang di sini," akui Jeno.
"Maaf, aku tidak bermaksud begitu," sesal Heejin merasa salah bicara.
"Lupakan saja."
Sementara itu, Giselle yang baru saja selesai mandi pergi ke dapur untuk mengambil minum karena merasa haus. Dari tempatnya sekarang, dia bisa mendengar suara seseorang yang tengah bercanda. Ralat! Bukan seseorang, tapi dua orang yang berbeda jenis.
Giselle meletakkan gelasnya lagi dan mengintip ke paviliun yang terhubung dengan dapur rumahnya.
"Tuan Lee!"
Nama itu hanya bisa dia sebut dalam hati. Dia menutup mulutnya tak percaya, bahkan matanya sudah berkaca melihat Jeno dan Heejin yang begitu dekat. Tak perlu dijelaskan, Giselle tahu laki-laki hendak menciumnya. Dengan perasaan dongkol, Giselle segera pergi dari sana.
"Eh... maafkan aku, Bibi Lee," ujar Giselle yang tidak sengaja menabrak ibunya Jeno.
"Anda kenapa nona?" tanya wanita itu khawatir.
"Tidak apa-apa," elaknya dan melesat pergi.
Irene yang tak semudah itu percaya, lantas mengecek ke paviliun. Lalu, dia menatap pungung Giselle yang sudah menjauh.
"Jadi, Nona Kim juga menyukai Jeno?"
.
.
Heejin segera menjauhkan tubuhnya saat dirasa matanya sudah lebih baik. Benar, yang terjadi sebenarnya adalah Heejin merasa matanya kemasukan debu atau hewan kecil yang membuat dia tidak nyaman. Lantas dia meminta Jeno untuk meniupnya hingga dia merasa lebih baik.
"Ah, rasanya lebih baik sekarang. Terima kasih." Heejin mengedipkan matanya lega.
Jeno hanya mengangguk santai.
"Kurasa udah sore, lebih baik aku pulang," ujar Heejin membereskan buku-bukunya.
"Apa perlu kuantar?" tawar Jeno.
"Nggak perlu. Aku bisa pulang sendiri." Heejin sudah menyambar tasnya.
"Oh Bibi Lee," sapa Heejin ramah.
"Kamu mau pulang Heejin?"
"Iya Bi, tugasku sudah selesai. Kalau begitu aku pamit."
"Hati-hati...."
Setelah Heejin pergi, Irene segera mendekati putranya yang sedang merapikan buku-buku yang tadi dia pelajari bersama Heejin. Wanita itu mengelus pundaknya pelan.
"Apa kamu dan Heejin..?"
"Kami hanya berteman, Bu," potong Jeno cepat. Dia sudah tahu apa yang akan dibicarakan ibunya.
.
.
Giselle sedang bersiap untuk acara makan malam dengan rekan bisnis ayahnya, Tuan Park. Setelah memoles wajahnya dengan bedak tipis dan lipstick, Giselle memakai gaun yang sudah disiapkan ibunya.
Itu adalah gaun hitam selutut tanpa lengan dengan broklat dibagian dadanya. Terlihat anggun dan pas melekat di badan rampingnya dipadukan dengan heels putih yang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giselle Short Story [Gigi x Boys]
FanfictionBerisi Short Story jijel dengan idol boys SM ENT