Misunderstood [Lee Haechan]

737 65 3
                                    

Happy reading!

Giselle x Haechan

📥Kau dimana?
(Read)

📥Hei, ada apa?
Kau marah padaku?
Apa aku salah lagi kali ini?
(Read)

📥Ayolah, kita bicara baik-baik,
Sebentar saja
(Read)

📥Apa kau begitu sibuk?
(Read)

📥Kau pasti lelah,
Baiklah
Aku tidak akan menghubungimu lagi
(Read)

Dan banyak istirahat
(Read)

📥Aku sudah titipkan vitamin untukmu
Jaga dirimu
😊😊

-Offline-

Laki-laki itu menatap ponselnya frustasi. Dia baru akan mengetik sesuatu tapi gadis itu sudah tidak aktif lagi.

Apa dia sibuk? Tidak, saat ini dia bahkan bermalas-malasan di kamarnya menatap gemas pada ponselnya.

Apa dia lelah? Tidak juga. Ada seperangkat alat pijat yang baru saja dia pakai dan saat ini sedang digunakan anggota lainnya.

Laki-laki itu membuka obrolannya dengan gadis itu sekali lagi. Membacanya dari awal. Bukankah gadis itu begitu baik dan perhatian padanya. Padanya? Benarkah hanya padanya? Tidak pada orang lain juga.

Dia kembali mengingat kejadian tempo hari, dan itu membutnya kesal. Dia bahkan malas bicara pada gadis itu.

"Haechan kau kenapa?" tanya Renjun yang tiba-tiba masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"Tidak apa-apa," balasnya pendek

Tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan yang masuk.

📥Baiklah

Mata laki-laki itu membelalak tak percaya. Setelah dilihat lagi ternyata pesan yang dia ketik sebelumnya telah terkirim ketika dia tekejut dengan kedatangan Renjun tadi.

"Aish kau mengacaukan saja!" kesal Haechan memukul lengan Renjun lalu beranjak mengambil mantelnya.

"Hei, kau mau kemana?"

"Ada urusan penting!"

Gadis itu duduk di ruang latihan tanpa menyalakan semua lampu, dia hanya membiarkan satu lampu menyala dan membuat kondisi sedikit remang. Sudut bibirnya tersenyum miris.

Dia mengetukkan kakinya beberapa kali karena lelah. Sudah lima belas menit menunggu tapi laki-laki itu belum juga datang.

Dia memilih duduk sambil memutar ponselnya di lantai, sedikit acuh jika benda itu mengalami lecet nantinya.

Dua puluh lima menit.

Gadis itu merasa bodoh karena menunggu begitu lama. Dia tahu, perjalanan dari tempat tinggal laki-laki itu ke ruang latihan adalah lebih dari tiga puluh menit.

"Dia pasti benar-benar marah padaku," sedih gadis itu kembali menatap ponselnya.

Sudah tiga puluh lima menit sekarang. Dia mencoba menahan air matanya yang sudah menggenang. Seperti yang dikatakan orang-orang diluar sana, mungkin mereka memang tidak cocok. Selalu saja ada masalah karena hal sepele.

Gadis itu mengambil ponselnya dan bangkit. Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Tepat saat itu pintu ruang latihan terbuka, sedikit cahaya masuk bersama siluet seorang laki-laki.

Laki-laki itu masuk dan berdiri di dekat saklar lampu.

"Kenapa lampunya tidak kau nyalakan?" tanyanya dingin.

Giselle Short Story [Gigi x Boys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang