Step Mother 1 [?]

2.6K 165 29
                                    

Happy Reading!

Haechan x Giselle x ?

🌷🌷🌷

Brak!!

Seorang gadis yang hampir tertidur di sofa ruang tamu berjingkat kaget takkala pintu utama terbuka lebar, menampilkan siluet seorang pria yang berdiri sempoyongan sembari berpegangan pada kusen pintu.

Gadis itu mengucek matanya sesaat, mencoba menyesuaikan diri saat sinar lampu dari teras rumah menyorotnya tajam. Tahu siapa yang datang selarut ini tanpa ketukan pintu, membuat gadis itu bergegas bangkit dan mencari saklar lampu. Seketika ruang tamu menjadi terang, memperlihatkan dengan jelas pria yang datang dengan setelan serba hitam tengah meliriknya sinis. Padahal pandangannya tidak fokus, tapi tetap saja penuh kebencian.

Seakan keberadaan sang gadis tak kasat mata, pria itu berlalu tanpa sepatah katapun. Langkahnya sempoyongan, tangannya beberapa kali memegangi kepalanya yang terasa pening dengan pandangan sedikit kabur.

Berbanding terbalik dengan sikap tak acuh si pria, gadis itu menghela napas lega, penantiannya berakhir. Beberapa jam lalu dia tidak bisa tidur karena pria itu belum pulang ke rumah, membuatnya mondar mandir di ruang tamu seperti orang bodoh dan berakhir tertidur di sofa karena rasa kantuk yang sudah tidak mampu dia tahan.

Denting jam dinding ukuran besar yang menggantung di salah satu sisi ruang tamu membuat gadis itu menoleh pelan. Pukul satu lewat dua puluh lima menit, malam menjelang pagi.

Gadis itu, Kim Giselle menatap sang pria yang berjalan tertatih menuju tangga dengan tatapan datar. Detik berikutnya dia tersadar dari lamunannya dan bergegas mengunci pintu, lantas pergi menyusulnya.

Berjalan pelan di belakang pria itu seperti bayangan, Giselle seperti seorang Ibu yang mengawasi anaknya belajar berjalan, diam namun waspada dan penuh perhatian. Di tengah undakan tangga, pria itu berhenti sejenak, memegangi kepalanya yang sepertinya terasa pusing, namun tetap enggan meminta bantuan atau bahkan menoleh ke belakang.

Dengan sisa keangkuhannya, pria itu kembali melangkah menapaki anak tangga yakin, dia tahu Giselle masih mengawasinya. Sayang, kakinya tidak menginjak undakan tangga dengan tepat hingga tubuhnya oleng dan hampir tergelincir. Beruntung Giselle dengan cepat mahanan tubuhnya, menarik tangan sang pria agar keduanya tidak jatuh dan berakhir tergeletak di lantai dasar.

"Aishh, kau bau alkhohol Chan," pekik Giselle mengernyit, menutup hidungnya saat aroma menyengat itu menyapa inderanya. Membuatnya ingin muntah karena tidak terbiasa.

Giselle menarik lengan kiri Haechan dan menyampirkan di pundaknya, memapah tubuh Haechan yang terasa berat bertumpu pada tubuh kecilnya. Keduanya menapaki sisa anak tangga dengan hati-hati.

Tiba di lantai dua, tepat di depan kamar Haechan, Giselle memutar kenop pintu dan membukanya pelan. Tidak ingin menimbulkan kebisingingan yang mungkin akan mengusik seseorang yang sedang tidur di lantai dasar.

Didominasi warna abu-abu yang memberikan kesan maskulin, kamar Haechan tampak rapi tanpa hiasan dinding apapun. Sebuah ranjang di tengah ruangan terasa nyaman dengan selimut putih yang empuk. Gorden abu muda yang menutupi jendela kaca sedikit terbuka memberi pencahayaan yang baik sebelum Giselle menemukan saklar lampu tepat di samping pintu.

Giselle membaringkan tubuh Haechan di ranjang sembari menggerutu pelan, "astaga, berapa banyak yang kau minum hingga semabuk ini? Apa kau tidak tahu ini hampir pagi. Aku bahkan tidak bisa tidur karena menunggumu."

Tangan Giselle dengan cekatan melepas sepatu hitam dari merek ternama yang dipakai Haechan, lantas meletakkannya di rak sepatu dekat pintu, tak lupa melepas jaket kulit yang menurut Giselle cukup sering dia pakai, menyisakan kaos hitam polos bertuliskan dua kata dengan font kecil yang mewakili merek pakaian tersebut. Giselle tersenyum saat menyadari kaos yang dipakai Haechan saat ini mirip dengan kaos yang dipakainya, hanya berbeda warna karena milik Giselle berwarna putih. Percayalah, jodoh bukan dilihat dari barang yang sama, tidak selucu itu pikir Giselle.

Giselle Short Story [Gigi x Boys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang