Happy reading!
Giselle x Mark x Arin
Bugh!
Tabrakan antar bahu tidak bisa dihindari oleh dua makhluk berbeda jenis itu. Padahal koridor cukup luas untuk dilalui banyak orang, tapi entah berjodoh atau sial mereka justru saling bertabrakan hingga menimbulkan bunyi cukup keras. Terlalu sibuk dengan dunia masing-masing hingga tak menyadari ada orang lain di depannya.
Laki-laki dengan stelan ripped jeans dan kaos hitam dibalik kemeja yang tak dikancing itu menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana. Lalu menatap gadis di depannya dengan tatapan kosong.
Berbanding terbalik dengan sorot mata sinis gadis berambut hitam gelap dengan beberapa helai yang diwarnai terang itu. Gadis itu berdecak lalu memungut pamflet yang terlepas dari genggamannya akibat tabrakan tadi.
"Kamu bakal ngikutin itu?" suara dingin laki-laki kedua telinganya itu menggema, menyapa indra pendengaran gadis itu secara perlahan.
"Bukan urusan lo," jawabnya sinis seraya meremas erat pamflet di tangannya. Dia tahu yang dimaksud laki-laki itu adalah isi pamflet yang sempat terjatuh sebelumnya. Dia pasti sempat membacanya.
Tak ingin meladeni laki-laki itu lebih lama, Giselle memilih untuk memutus kontak mata mereka secepat yang dia bisa. Berusaha untuk tidak menatap lebih lama, atau bicara lebih lama dengannya. Sungguh, itu bukan sesuatu yang menyenangkan bagi gadis bermarga Kim itu.
"Brengsek! Mark! Lepasin gak!" geram Giselle dengan suara naik satu oktaf ketika laki-laki itu menahan pergelangan tangannya. Cukup kuat hingga mungkin akan meninggalkan bekas kemerahan nantinya.
Beberapa detik yang lalu Giselle hendak melangkah pergi jika saja Mark tidak menahannya.
"Nggak, sampai kamu jawab pertanyaan aku," ujar Mark santai. Tak gentar dengan tatapan membunuh yang Giselle tujukan padanya.
Jika itu bukan Mark, orang lain pasti akan kabur menatap Giselle dengan mata bak harimau yang siap menerkam mangsanya seperti sekarang.
"Sekali lagi gue peringatkan, lepaskan tangan kotor lo dari gue sialan," Giselle kembali mengumpat. Tidak peduli dengan tatapan beberapa orang yang melintas di koridor. "Lo mau gadis kecilmu itu datang dan nyakar muka gue?"
"Baiklah," Mark mengalah, melepas cekalan tangannya dari Giselle yang menyisakan jejak kemerahan disana. Laki-laki menatap telapak tangannya dengan muka polos. Tidak kotor, bahkan sangat bersih dan kekar. "Padahal aku udah cuci tanganku tiga kali."
Giselle mencebikkan bibirnya malas. Berbanding terbalik dengan Mark yang justru tersenyum memang melihat kekesalannya.
"Aku juga bakal ikut balapan itu," ujar Mark memberitahu, meskipun Giselle tidak memintanya.
"Terus gue peduli gitu?"
Mark tersenyum miring. Tiba-tiba terlintas sebuah ide. "Bagaimana kalau kita bertaruh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Giselle Short Story [Gigi x Boys]
FanfictionBerisi Short Story jijel dengan idol boys SM ENT