⚠️ Update setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu⚠️
Selamat membaca 💙
*
*
"Te!!!!!"
"Teeeee!!!"
"Teeeeeeeee!!"
Sebuah suara teriakan yang cukup kencang membuat Tay yang sedang tertidur pulas sontak membuka matanya dengan lebar.
"Te!!!!!!!!"
Lagi-lagi suara teriakan yang Tay sangat tahu dari New membuat Tay langsung bangun dari tempat tidur nya dan berlari keluar dari kamarnya dengan panik.
"Ya, Hin?????!!" Teriak Tay sembari berlari dengan panik.
"Te, sini!!!!!!!" Teriak New lagi.
Tay menatap sekitarnya dan mengerutkan keningnya bingung karna tak ada New disana.
"Lo dimana, Hin?!" Teriak Tay.
"Di kamar mandi, Te!!" Jawab New.
Tay yang mendengar itu langsung berlari menuju kamar mandi apartemen nya untuk menghampiri New dengan sedikit terhuyung karna baru saja bangun. Tay benar-benar khawatir sekarang.
Tok tokk tokk.
Tay langsung mengetuk pintu kamar mandi dengan kencang, "Lo kenapa, Hin? Gue disini!"
Cklekk.
Pintu kamar mandi itu pun terbuka dan kepala New terlihat keluar dari pintu itu.
Kini tampak New yang sedang memasang wajah cemberut, rambutnya tampak sangat basah dan keadaan New ini semakin membuat Tay khawatir.
"Lo kenapa, Hin?" Tanya Tay.
"Te, gue lupa bawa handuk. Ambilin dong." New mengerjap-ngerjapkan matanya, membuat puppy eyes andalannya dan membuat Tay yang kini melihatnya pun memalingkan wajah.
Tay merasa sangat gemas melihat New yang bertingkah seperti saat ini. New sangat tahu bagaimana cara membuat Tay tak bisa marah padanya. Dan terbukti, saat ini Tay tak bisa marah.
"Handuk baru?" Tanya Tay tanpa mau melihat New lagi.
"Iya yang baru, yang warna peach ya," jawab New.
Tay mengangguk dan langsung berjalan menuju kamar New.
"Cepetan Te, dingin nihhh!" teriak New manja.
"Iya Hin, sabar." Tay berjalan dengan cepat, masuk ke dalam kamar New untuk mengambilkan New handuk sesuai permintaannya.
Ya, Tay dan New tinggal satu atap. Mereka menyewa sebuah apartemen kecil yang memiliki dua kamar.
Keduanya kuliah di universitas yang sama, yaitu Universitas Aritmajaya, mereka juga mengambil jurusan yang sama, yaitu jurusan Teknik Informatika. Selain karna satu kampus, mereka juga sudah berteman sejak masih di bangku sekolah menengah pertama. Itulah alasan kenapa keduanya memilih untuk tinggal bersama.
Tay berlari kembali menuju kamar mandi dengan membawa handuk di tangannya.
New masih berdiri di balik pintu untuk menunggu Tay dengan kepalanya yang muncul di sela pintu kamar mandi.
"Ini Hin. Lain kali jangan lupa bawa handuk, nanti masuk angin kalau gak langsung dikeringin," ujar Tay sambil mengulurkan handuk di tangannya.
New langsung mengambil handuk itu dan tersenyum lebar, "makasih ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...