34. Menikah

1.2K 90 20
                                    

Kamu tahu hal paling menyedihkan di hidup ini? Tidak memiliki tujuan.
Hidup bahagia bersamamu, melihatmu tersenyum, terus berasa di sisi mu, itulah tujuan ku. Lalu.. Apa yang harus aku lakukan di dunia ini saat aku kehilangan tujuan hidupku itu? Aku bagai raga tanpa nyawa, aku bagai bunga tanpa tangkai, aku.. Bagai matahari tanpa sinarnya - Tay Tawan Vihokratana

*

*

Tay menatap New yang kini sedang menonton sebuah drama korea. Tay merasa bahagia karna New tidak berlarut dalam kesedihan walaupun keadaannya tiap hari kian memburuk.

Sesekali New tertawa, merasa marah dan juga kesal saat menonton drama Korea.

Tay hanya bisa tersenyum melihat New yang tampak seperti seseorang yang sedang tidak sakit.

New masih berada di rumah sakit sekarang. Kondisi New sangat tidak memungkinkan New untuk keluar dari rumah sakit. New harus mendapatkan perawatan intensif.

Ckrekk.

Tay mengambil foto New dengan handphonenya. Seperti biasa, New adalah potret terbaik menurut Tay.

New sadar setiap kali Tay memotret dirinya, tapi New membiarkannya. New membiarkan Tay mengambil fotonya sebanyak mungkin.

Te.. nanti lihatlah semua foto itu saat kamu merindukan aku, saat aku tak lagi berada bersamamu. Batin New.

"Apa ceritanya bagus?" Tanya Tay akhirnya.

New yang sedang duduk di atas ranjangnya pun mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Tay.

"Aku masih punya banyak stok drama Korea buat kamu. Kamu tenang aja, Hin."

New mengalihkan pandangannya ke arah Tay dengan senyuman di wajahnya.

Jika New bisa berbicara, New pasti akan mengucapkan terimakasih kepada Tay.

"Sama-sama," ucap Tay dengan senyuman di wajahnya.

Detik berikutnya Tay dan New terkekeh. Keduanya merasa cukup lucu dengan hubungannya. Tay seperti seorang cenayang yang sudah bisa menebak isi hati New.

Tiba-tiba saja pintu kamar New terbuka dan membuat keduanya menoleh.

"Mama.. papa.." Tay langsung berdiri dari kursinya dan menghampiri Yuna, serta Septian.

"Hai, gimana kabar kalian hari ini?" Tanya Yuna.

Tay mengambil beberapa barang yang Yuna bawa, "kabar kita baik, ma. Itu Hin lagi nonton drama korea."

"Wah, anak mama nonton apa nih?" Yuna berjalan ke arah New dan mengecup pipi New.

New hanya tersenyum sebagai balasan, New tidak bisa menjawab pertanyaan Yuna karna tenggorokannya semakin sakit jika dipaksakan berbicara.

"Jagoan papa keliatan cerah banget hari ini." Septian mengecup kening New dan membuat senyuman New semakin lebar.

"Oh iya, mama beli jam tangan bagus banget buat kamu. Lihat deh." Yuna mengambil jam tangan pada tas yang tadi ia bawa, lalu menunjukkan nya kepada New.

"Lihat, bagus kan??"

New yang melihat jam tangan yang digenggam ibunya pun tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

Yuna tersenyum dan memasangkan jam tangan itu di tangan New.

"Wah, kamu cocok banget sama jam ini sayang," ucap Yuna.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang