3. Ship

1.1K 133 18
                                    

"Ciuman langsung tuh kayak gini?" New mendekatkan wajahnya ke Tay hingga hidung New menyentuh hidung Tay dan bibir mereka nyaris menyatu.

Tentu saja Tay membelalak kaget dengan apa yang New lakukan itu, bahkan jantungnya seperti sedang melakukan konser di dalam sana.

Tapi detik berikutnya New tersenyum dan kembali duduk ke kursinya.

"Cie, yang nungguin gue nyium Te." New menatap kedua sahabatnya yang kini masih menganga dengan mata membelalak kaget.

"Woy! Itu nyaris!!! Ayo lanjutin!!!!" Teriak Off dengan sangat heboh.

"Anjir, momen! Handphone gue manaaaaaaaa!" Teriak Bright.

New tertawa melihat respon kedua sahabatnya itu, "kalian kenapa dari tadi tiba-tiba nge-ship gue sama Te sih? Abis nonton series thailand atau gimana?"

"Soalnya Tay suka sama lo, New," jawab Off dengan santainya sambil memakan mie goreng pesanannya.

"Iya! Soalnya Tay memendam rasa buat lo," ujar Bright menimpali.

Tay yang sejak tadi hanya diam karna masih syok dengan apa yang New lakukan tadi sontak menatap kedua sahabatnya dengan sangat tajam. "Apa lo bilang??!!"

"Cie, yang salting, cihuyyy," goda Off.

"Cie cieeeee," goda Bright tak mau kalah.

"Off! Bright! Kalian bisa diem gak sih?!!" Bentak Tay.

New makin tertawa melihat pertengkaran Tay dengan Off dan Bright.

"Kalian gak ada orang lain apa yang dijodohin sama gue? Harus banget Te?" Ujar New di tengah tawanya.

"Gak ada. Tay udah paling cocok sama lo!" Jawab Off dengan tegas.

"Bener. Paling cocok dah si Tay. Jadinya kan TayNew. Kalau sama gue Nanti jadi BrigadeNew, apaan dah," ujar Bright.

"Duh, gimana nih Te?? Gas gak nih TayNew??" Ujar New yang kini menopang dagunya, menatap Tay dengan senyuman lebar di wajahnya.

Tay berdecak dengan kesal, "jangan peduliin mereka. Pada gila mereka berdua."

New tertawa melihat wajah kesal Tay, "tapi gue gapapa kalau dijodohin sama lo. Soalnya setelah Earth, lo kandidat selanjutnya, Te." New mengedipkan sebelah matanya.

Tay sontak terdiam mendengar ucapan New.

"Tuh, dari tadi Tay kayak robot yang batrainya nyaris habis. Gerak-Bengong-gerak-Bengong terus." Off menggeleng heran melihat Tay.

"Cie, Tay tertegun mengagumi sosok New yang begitu istimewa di matanya—" ucapan Bright terhenti karna Off memukul kepala nya.

Plakk.

"Diem lo anak senja!!!" Ujar Off kesal.

"Woy, Te! Lo gak lagi terpesona sama kecantikan gue kan?" Ujar New yang kini menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dengan anggun.

Tay yang mendengar itu pun tersenyum, "Lo gak cantik, tapi—"

New menaikkan satu alisnya "Tapi?"

"Gemesin." Tay mencubit hidung New dengan gemas.

New langsung memasang wajah cemberut dan menghempaskan tangan Tay, "Lo nyebelin banget sih!"

"Duh, dunia serasa milik berdua ya. Gue mah ngekos," sindir Off yang kini melihat interaksi Tay dan New.

"Udah ah, jangan jodoh-jodohin gue sama Te, dia sahabat gue, gue juga udah ada calon pacar" ujar New sebelum menyeruput minumannya dengan kesal.

"Lo gak pernah denger pepatah sahabat bisa berubah jadi cinta?" Ujar Bright.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang