Extra Chapter

1.2K 87 12
                                    

Hai, karna sudah banyak yang vote kemarin, jadi aku putuskan untuk Novel ini menjadi novel selanjutnya yang akan aku publish setelah Potret Hin ini.

Novel ini adalah novel fantasi yang ringan banget, gak ada masalah berat, lucu, dan termasuk short story karna bab nya dikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Novel ini adalah novel fantasi yang ringan banget, gak ada masalah berat, lucu, dan termasuk short story karna bab nya dikit. Lumayan untuk hiburan di tengah gelapnya novel-novel Asukahalu tahun ini😁
See you🥰

*

*

Tay menatap layar laptopnya dengan sungguh-sungguh sejak dua jam yang lalu. Sebentar lagi ujian akhir semester, dan dosen setiap mata kuliah memberikan banyak sekali tugas, hingga membuat Tay cukup frustasi. Walaupun Tay sudah mengerjakannya sedikit demi sedikit, tetap saja hal ini masih membuat Tay cukup sibuk.

Berbeda dengan Tay yang sedang berkutat dengan tugasnya, kini New malah sedang asik di dapur, mencoba berbagai resep dari video YouTube yang ia tonton.

Sekarang New memiliki hobi baru, yaitu memasak. Setiap hari, tak terhitung berapa banyak bahan yang ia buang hanya untuk bereksperimen menu baru.

New bercita-cita ingin menjadi pasangan Tay hingga mereka menua, dan dengan impian itu, berarti New harus mulai bisa mengurus rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian, menyetrika dan hal lainnya.

Namun sayangnya, Tay tak mengijinkan New untuk melakukan hal-hal berat walaupun hanya mencuci pakaian dengan mesin cuci. Alasannya? Karna Tay tak mau New kelelahan. Tay tak ingin apa yang ditulis oleh Bright terjadi di kehidupan nyata. Tay terlalu terbawa cerita fiksi buatan sahabatnya itu.

"Te!" Teriak New dari arah dapur.

Tay yang sedang membuat tugasnya pun sontak mengangkat kepalanya. Panggilan New seperti sebuah tanda gawat darurat bagi Tay.

Tay langsung berlari menuju dapur dengan panik.

"Ya, Hin??" Tay menghentikan langkahnya tepat di depan New.

New yang melihat kehadiran Tay pun tersenyum, "aku udah selesai buat brownies. Mau coba?"

Tay yang mendengar itu pun menghela nafasnya lega. Tay bersyukur tak terjadi apapun kepada Hin-nya.

Tay mengangguk pelan, dan menatap kue buatan New itu.

Dengan semangat New memotong kue itu, lalu mengarahkannya ke mulut Tay.

"Aaaaa??"

Tay tersenyum dan akhirnya membuka mulutnya. Sudah terbiasa seperti ini. Bagaimana pun bentuk masakan New, apapun menu hari itu, Tay akan siap menjadi juri yang memakan hasil masakan New.

"Gimana? Enak?" New menatap Tay dengan penuh harap.

Tay diam sebentar, menghabiskan kue yang ada di mulutnya.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang