33. Suara

815 93 33
                                    

⚠️ Disclaimer ⚠️
Disini New sudah kehilangan kemampuan untuk berbicara. Jadi aku akan tulis apa yang terdengar dari ucapan New, dan akan diberikan translate maksudnya.

Happy Reading 💙

*

*

"Hin.."

New menangis tanpa mengeluarkan suaranya.

Tay yang melihat itu pun nyaris menangis, namun dengan cepat Tay menatap langit-langit ruangan itu agar air matanya tak terjatuh, ia sudah berjanji jika ia akan kuat untuk Hin-nya. Tay tak boleh menangis demi Hin-nya.

Tay menghela nafasnya panjang dan kembali menatap New dengan senyuman di wajahnya.

"Hin, kamu jangan nangis. Nanti kita tanya dokter ya? Jangan dipaksa kalau memang gak bisa." Tay menghapus air mata New.

"A.. aaf, E." (maaf, Te.)

"Sstt..." Tay menggelengkan kepalanya dan terus menghapus air mata New.

"Kamu gak salah, kenapa minta maaf?"

"A.. aaf" (maaf.)

"Hin, jangan minta maaf. Kamu gak salah. Udah ya?"

New menatap Tay dengan air matanya yang masih mengalir dari ujung matanya.

Tay tersenyum dan mengecup kening New cukup lama.

New memejamkan matanya, merasakan ciuman Tay yang terasa sangat hangat.

"Hin.. aku disini. Aku masih disini sama kamu dan selamanya akan tetap begitu. Apapun keadaan kamu, aku berjanji akan selalu ada disisi kamu. Jadi.. kamu jangan khawatir ya? Jangan sedih, kamu gak sendirian, ada aku."

New terdiam, masih menatap Tay lekat-lekat.

Tay tersenyum ke arah New, "jangan merasa bersalah atas keadaan kamu, karna aku gapapa. Selama kamu masih disini bersama aku, aku bahagia."

New yang mendengar itu pun tersenyum, bersamaan dengan air matanya yang kembali terjatuh.

Tay menghapus air mata New, "kamu tunggu disini ya? Biar aku panggil dokter Korn."

New mengangguk sebagai jawaban.

"Ini biar aku pasang lagi ya alat oksigen nya?"

New menghela nafasnya panjang dan mengangguk.

Tay tersenyum dan memasangkan kembali alat bantu pernapasan New, lalu mengecup kening New singkat.

"Tunggu sebentar ya," ucap Tay sebelum melenggang pergi meninggalkan New.

New menatap punggung Tay hingga menghilang di balik pintu.

"A.. aaf.. E.." (Maaf, Te)

🕊🕊🕊

Korn memeriksa kondisi New bersama dua orang perawat yang mendampinginya, serta Tay yang dengan setia berdiri di samping New, menemani New.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang