11. Teddy Bear

1K 119 3
                                    

New menutup matanya setelah ia menempelkan bibirnya di bibir Tay. Sebuah kecupan itu berhasil membuat Tay mendelik kaget hingga tubuhnya membeku, jantung nya berdegup dengan sangat kencang dan seluruh bagian tubuh nya menjadi dingin.

Kenyal. Tay kini bisa merasakan bibir New yang begitu kenyal dan dingin. Tay juga bisa mencium aroma alkohol dari nafas New.

Hin.. jangan gini-- gue gak mau berharap apapun dari lo. Batin Tay.

Tay menutup matanya merasakan bibir New yang kini menyatu dengan bibirnya. Walaupun ini hanya sebuah kecupan, tapi-- Tay begitu bahagia, karna ini pertama kalinya tubuhnya menyatu dengan tubuh New.

New juga merasakan hal yang sama dengan yang Tay rasakan. Jantung nya berdegup semakin kencang. Bukannya menghilang seperti yang ia harapkan, kini New makin tak bisa mengendalikan dirinya.

New menikmati ini. Bibir mungil Tay terasa hangat.

Tapi tiba-tiba New mendapatkan kesadarannya kembali dan langsung membuka matanya.

Shit! Gue ngapain?! Gue-- kenapa nyium Te?! Maki New dalam hatinya.

New mengerjap, menatap Tay yang kini menutup matanya.

Damn! Sekarang gue harus apa? Masa iya lepas? Trus habis dilepas, gue harus apa?

Shit! Ngapain sih gue pakai acara cium bibir Te segala?!

Eh, tapi enak. Lanjutin bentar lagi aja kali ya.

New terus berperang dengan hati nya. Tapi untuk sementara New menikmati ini dan kembali memejamkan matanya.

New memang sedang mabuk, tapi tak semabuk itu hingga ia kehilangan kesadarannya, namun mencium Tay ini diantara sadar dan tak sadar.

Untuk beberapa saat keduanya masih menempelkan bibirnya.

Tay mengelus pipi New dengan ibu jarinya dan membuat New ingin lebih dari sekedar kecupan.

New membuka bibirnya dan hendak menyesap bibir Tay. Tapi detik berikutnya New lagi-lagi mendapatkan kesadarannya, lalu membuka matanya.

Gak. Ini harus selesai sebelum gue keenakan. Batin New.

Dan sebuah ide terlintas di kepala New.

Akhirnya New mendorong tubuh Tay dan memejamkan matanya.

"Mmm-- Te..ddy bear nya gemes banget, pengen cium lagi!" New mencubit-cubit  pipi Tay dengan senyuman lebar di wajahnya.

Ya, saat ini New sedang berakting seolah-olah ia mencium Tay karna mabuk, New berakting seakan-akan ia mencium Tay karna menganggap Tay sebuah boneka Teddy Bear.

Tay yang mendengar itu pun langsung tersenyum, "jadi gue boneka Teddy Bear?"

"Aaaa, gemesnya. Teddy Bear nya warna coklat, bulu nya lembut." New mengusap pipi Tay dengan lembut berulang kali.

Tay tersenyum dan mengusap pipi New juga dengan ibu jarinya.

"Tidur Hin, lo udah mabuk parah," ujar Tay.

New yang mendengar itu pun mengangguk, "tidur sama Teddy Bear ya?"

Anjir, salah ngomong! Maki New dalam hati.

"Iya, gue tidur disini. Tapi gue harus bersihin badan lo dulu biar tidur lo nyenyak," balas Tay.

New diam dan mencoba membuka matanya sedikit untuk mengintip ke arah Tay.

Kini New bisa melihat dengan sedikit buram Tay yang sedang menatap ke arahnya dengan senyuman terukir di wajahnya.

Sial. Ngapain lo senyum gitu?! Gue jadi grogi! Batin New.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang