4. Gym

1K 123 21
                                    

Tay berjalan menuju kamar New dan langsung membukanya.

Sekarang sudah pukul tujuh pagi. Tay bisa tebak New belum bangun padahal mereka harus kuliah pukul setengah sembilan pagi.

Dugaan Tay benar. New masih tidur dengan sangat pulas padahal alarm di handphonenya terus berbunyi, tapi New tak terganggu sama sekali.

New memang sangat sulit dibangunkan, Itulah salah satu alasan mereka tinggal bersama. Ini adalah permintaan dari orang tua New yang khawatir dengan New. Maka dari itu kemarin Tay cukup kaget saat New bangun sangat pagi.

Cinta memang membuat seseorang berubah tanpa mereka sadari.

Tay duduk di pinggir tempat tidur, mematikan alarm di handphone New dan mengamati New yang sedang tertidur.

Tay selalu menyukai pagi hari karna hanya saat di pagi hari saja ia merasa puas melihat New tanpa harus khawatir New risih.

Tay menyukai saat ia bisa melihat wajah menggemaskan New saat tidur. Tay tak pernah bosan melihat wajah itu meski sudah hampir tiap hari ia lakukan dalam dua tahun belakangan ini.

Tay menghela nafasnya panjang. Sudah saatnya ia membangunkan New jika tak ingin terlambat.

Tapi sebelum itu ia mengangkat kamera nya yang selalu terkalung di lehernya untuk mengambil foto New.

Ckrekk.

Tay melihat hasil fotonya dan tersenyum. New selalu menjadi potret terbaik.

Tay kembali mengalihkan pandangannya ke arah New dan akhirnya menepuk pundak New pelan.

"Hin, bangun. Udah siang nih, kita ada kuliah pagi," ujar Tay dengan nada suara yang sangat lembut.

"Mmmhhh..." New menggeliat dalam tidurnya dan memasang wajah cemberut.

Tentu saja Tay tak bisa menahan senyumnya melihat betapa menggemaskannya New saat ini.

"Hin, ayo bangun. Kalau gak bangun, lo berangkat sendiri," ancam Tay.

"Mmhh.." New kembali menggeliat tapi tak kunjung membuka matanya.

Tay menghela nafasnya dan menyentuh pipi New. Tay mengusap pipi New lembut.

"Hin.." panggil Tay.

New diam. Kini tidurnya malah semakin nyenyak karna sentuhan Tay.

Tak ada cara lain sekarang untuk membangunkan New. Tay hanya bisa memikirkan satu cara terakhir.

"Hin, Earth dateng tuh," ujar Tay pelan.

Tapi suara pelan Tay itu terdengar oleh New dan membuat New sontak membuat matanya lebar-lebar.

Senyuman Tay langsung mengembang melihat itu.

"Apa? Earth??" New menatap Tay dengan mata membelalak.

Tay mengangguk, "Iya, Earth nungguin tuh di meja makan. Dia bawa croissant buat lo."

New yang mendengar itu langsung bangun dari tidurnya dengan panik dan langsung berlari keluar dari kamar nya.

Tay yang melihat itu pun tertawa tipis.

"TAY TAWAN VIHOKRATANA!!!!!!!!!!" Teriak New dari luar kamar.

Tay yang masih tertawa pun bangun dari duduk nya.

Brakkkk.

New membanting pintu kamar itu dengan wajah kesalnya

"Iya kan? Earth beliin lo croissant," ujar Tay di tengah tawanya.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang