New menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan senyuman lebar.
"Ganteng banget gue, pantes Te suka," gumam New dengan penuh percaya diri.
Saat ini New menggunakan baju kemeja berwarna merah muda, warna kesukaannya, namun jarang ia gunakan karna malas dikatai banci.
Tapi karna sekarang ia hanya pergi bersama Tay untuk melakukan photoshoot, jadi New mengeluarkan baju kesayangannya itu.
Ya, Tay dan New akan melakukan photoshoot sesuai dengan keinginan Tay waktu itu.
Sebenarnya tanpa photoshoot ini, New selalu menjadi potret satu-satunya dalam memori Tay. Hanya saja sekarang lebih spesial lagi.
Setelah tadi sarapan, New langsung mandi dan bersiap-siap untuk photoshoot.
New tak tahu apa yang sedang Tay lakukan sekarang, yang pasti Tay juga sedang bersiap-siap.
Jantung New sebenarnya sudah berdetak tak karuan sejak tadi. New gugup karna ia akan di foto oleh Tay walaupun selama ini New memang sering di foto oleh Tay, tapi rasanya berbeda sekarang disaat New tahu kenyataan bahwa Tay menyukainya dan karna kini New juga mulai merasa aneh dengan perasaannya.
🕊️🕊️🕊️
Kamar Tay..
Tay memasukkan kameranya ke dalam tas, tidak lupa ia juga memasukkan baterai dan memori untuk keperluan photoshoot nanti.
Tay tak tahu apa konsep yang New inginkan, karna New tak mau mengatakan idenya itu.
Setelah semuanya siap, Tay berjalan menuju lemarinya, menatap pantulan dirinya di depan cermin.
Lagi-lagi Tay dibuat bingung dan penasaran dengan konsep yang New inginkan, karna Tay diminta untuk menggunakan pakaian berwarna putih dengan sentuhan merah muda, padahal Tay takkan terlihat di kamera.
Ini tentunya bukan baju milik Tay, karna tak mungkin Tay mempunyai baju berwarna merah muda, disaat warna kesukaannya adalah monokrom.
Tadi Tay dan New sempat berdebat tentang hal ini, tapi akhirnya Tay mengalah, demi New dan New memberikan baju miliknya ke Tay. Seperti biasa, Tay menyerah jika New sudah merengek dengan puppy eyes andalannya itu
"Aneh gak sih?" Gumam Tay yang sedang merapikan rambut nya.
Tay menghela nafasnya panjang, "Gini amat suka sama orang. Mau aja gue nurut. Goblok emang."
Setelah merasa rapi, akhirnya Tay mengambil tasnya dan berjalan keluar dari kamar nya.
"Te lo--" ucapan New terputus karena melihat Tay yang kini keluar dari kamarnya.
Tay yang baru saja keluar pun menoleh ke arah New, "Hm? Lo bilang apa, Hin?"
New terdiam, nafasnya tercekat melihat Tay yang kini berjalan ke arahnya.
"Hin??" Tay mengibaskan tangannya di depan wajah New.
"Hah?? Kenapa??" Tanya New dengan linglung.
Tay menghela nafasnya panjang, "Lo manggil gue tadi kenapa?"
"Oh-- itu.. gak kenapa sih, cuma mau bilang gue suka lo--"
Tay seketika terdiam mendengar ucapan New.
"Ehh-- gak gitu, tadi omongan gue bersambung. Gue mau bilang.. gue suka lo pakai baju warna pink gitu. Bagus, cocok di lo," ujar New gelagapan.
Fuck. Gue ngomong apaan sih tadi?! Te gak akan salah paham kan? Batin New.
Tapi detik berikutnya Tay tersenyum, "Gue juga suka lo-- pakai baju warna pink. Lo makin keliatan lucu, gemesin."
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...