31. Foto

710 75 10
                                    

Tetaplah bersamaku, tetaplah disisiku. Aku ingin mengingat semuanya. Aku mau.. kamu selalu ada dalam ingatanku - New Thitipoom

*

*

Seminggu kemudian..

"Pa.. kita mau kemana sih? Kok pakaiannya rapi gini??" Gumam New dengan sedikit kesal karna ayahnya terus saja tidak memberikan alasan yang jelas atas kepergian mereka.

"Rahasia. Kamu diem aja deh. Nanti juga tau," balas Septian dengan senyuman lebar di wajahnya.

New mendengus kesal, "ma?"

"Bentar lagi kamu tau kok, New" balas Yuna.

New berdecih dan menoleh ke arah Tay yang duduk di sebelahnya, "sabar ya, Hin."

New memutar bola matanya malas dan melipat kedua tangannya di depan dada. Tak ada satupun dari ketiga orang itu yang mau memberitahu New.

"Males ah sama kalian— uhukkk.." New menutup mulutnya saat tiba-tiba terbatuk.

Tay pun dengan sigap mengelus punggung New, "Hin kamu gapapa?"

"Uhukkk uhukk—" New tak bisa menjawab pertanyaan Tay karna masih batuk.

"Ma, ada air?" Tanya Tay dengan panik.

"Gak ada, papa ada?"

Septian menggeleng, "gak ada."

"Kalau gitu bisa minggir di mini market bentar aja, pa?" Ucap Tay.

"O-oke," balas Septian.

"Uhukkk—"

"Sabar sebentar ya Hin." Tay menatap New dengan tatapan khawatir.

"T-te.. Uhukk—"

"Hin, jangan bicara dulu, kamu masih batuk. Sabar sebentar."

"Duh, New kamu kenapa lagi sayang?" Gumam Yuna dengan panik.

Septian menghentikan mobilnya saat tiba di sebuah warung kecil.

"Di warung pasti ada air, coba aja Tay," ujar Septian.

Tay mengangguk dan langsung turun dari mobil, lalu berlari masuk menuju warung itu.

"Sayang, tunggu sebentar, Tay turun beliin kamu air," ujar Yuna.

New yang masih terbatuk-batuk tak bisa membalas ucapan Yuna.

Tak menunggu lama Tay sudah kembali dengan sebotol air di tangannya. Tay membuka botol itu dan memberikannya ke New.

"Hin, ini minum dulu."

New mengangguk dan meneguk air itu dengan bantuan Tay.

New meneguk setengah botol air yang ada itu untuk menghilangkan batuknya.

"Aaahh—" New menghela nafasnya panjang saat selesai meminum air.

Tay mengusap bibir New yang basah dengan tangannya.

"Masih mau batuk?? Atau udah mendingan??" Tanya Tay dengan khawatir.

"Udah.. udah baik-baik aja kok," jawab New.

"Apa kita perlu ke rumah sakit?" Tanya Yuna.

"Ma, gak usah. Tadi tuh— uhukk.. tenggorokan aku cuma kering aja," balas New.

"Tapi kamu masih batuk. Ayo ke rumah sakit ya?" Tanya Septian.

"Pa, aku gapapa, cuma batuk. Ayo lanjut aja jalannya," balas New.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang