29. Malam

948 96 18
                                    

Tuhan.. Aku ingin hidup. Tolong berikan aku hidup lebih lama lagi, aku mohon - New Thitipoom

*

*

Dua Minggu kemudian..

Akhirnya setelah dua minggu berlalu, New diijinkan untuk pulang ke rumah. Kondisi New telah cukup membaik sekarang dibandingkan sebelumnya.

Waktu itu, setelah kejadian New berusaha untuk mengakhiri hidupnya, orang tua New datang dan tentu saja sangat kaget melihat keadaan New. Orang tua New tak mengetahui apa yang terjadi karna Tay tak memberitahunya.

Setelah itu, Yuna dan Septian menjaga New lebih sering lagi, bahkan Septian meminta cuti untuk bisa menjaga New.

Selama seminggu pertama, New tak bisa melakukan terapi karna pergelangan tangannya yang masih terluka cukup berat.

Namun seminggu setelahnya, New baru bisa melakukan terapi secara perlahan.

Tay selalu menemani New melakukan terapi, sedangkan Yuna dan Septian kadang hanya memantau dari jauh, atau menunggu di kamar New karna keduanya sudah percaya pada Tay.

Kondisi New kini sudah membaik. New dalam keadaan sangat sehat, hanya saja kakinya masih tak berfungsi.

Ya, kaki New masih tak berfungsi sehingga New tak bisa berdiri, apalagi berjalan meskipun keadaannya sudah sangat baik.

New hanya bisa diam dan lebih banyak murung karna kenyataan itu. New masih tak bisa menerima keadaannya. Tak bisa dipungkiri, New sangat sedih karna keadaannya sekarang. Tapi New bersyukur karna Tay selalu ada disisinya untuk menghibur New. Kedua sahabat New juga datang setiap hari untuk menghibur New.

"Akhirnya sampai." Tay membuka pintu apartemennya dan mendorong kursi roda New masuk ke dalam apartemennya.

"Yeay!! Selamat datang New!!" Teriak Off yang kini ada di ruang tengah.

"New!!!!! Selamat datang!!" Ujar Bright tak kalah heboh.

New yang mendengar itu pun tersenyum.

New menatap ke ruang tengah apartemennya yang sudah dihias sangat baik dengan balon-balon, lampu warna-warni, dan sebuah standee dirinya.

"Aaaaa peluk dongggg." New merentangkan kedua tangannya.

"Boleh gak nih?" Off memicingkan matanya.

"Gak ada yang cemburu kan?" Bright ikut memicingkan matanya.

Tay yang mengetahui maksud kedua sahabatnya itupun tersenyum, "gak ada yang cemburu sama orang gila kayak kalian."

Off dan Bright yang mendengar itu pun langsung tersenyum dan berlari ke arah New.

Keduanya langsung memeluk New dengan erat.

"New, makasih ya karna masih ada disini sama kita. Ayo sama-sama untuk waktu yang lebih lama lagi," bisik Bright.

"Makasih ya New karna udah sehat, nanti kita pesta dan pergi ke club kalau lo udah bisa jalan lagi. Ayo loncat-loncat, goyang ngebor disana," bisik Off.

New tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan sakit lagi New. Semoga keadaan lo semakin membaik, semoga kita bisa sama-sama sampai kita keriput ya. Janji?" Bisik Bright.

New kembali mengangguk, "janji."

"Oke, lo udah janji ya. Kalau lo ingkar janji, Tay buat gue aja. Biar jadi TayOff," bisik Off.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang