9. Terjebak

1K 126 9
                                    

Sejak hari dimana New mencoba membuktikan bahwa Tay menyukainya itu, New terus memperhatikan Tay tanpa New sadari.

Sering kali New tertangkap sedang menganga, diam, mematung, saat menatap dan memperhatikan Tay.

Entah kenapa, sejak hari itu New susah untuk melepaskan matanya dari Tay dan sejak hari itu juga New melihat Tay semakin tampan tiap harinya.

Ini sudah lebih dari seminggu berlalu, dan New semakin dibuat gila dengan pikirannya sendiri.

Sebenarnya Tay terlihat bersikap seperti biasanya. Tapi New sudah tak bisa menganggap itu biasa lagi. New mulai tersiksa tiap kali Tay ada di dekatnya.

New juga mulai terus merasa berdebar saat di dekat Tay. Itu adalah hal yang tak pernah terjadi sekalipun sebelumnya.

Seperti saat ini. Tay sedang menyiapkan sarapan untuk New. Sarapan seperti biasanya, Sandwich.

New duduk di ruang makan, menopang dagunya, menatap ke arah Tay. Lagi, New lagi-lagi memperhatikan Tay entah sudah ke berapa-kalinya.

Saat ini Tay terlihat sibuk memanggang sosis di teflon. Tay menggunakan baju kemeja putih seperti biasanya dengan lengan bajunya yang terlipat di batas siku. Rambut Tay juga sudah tertata rapi.

New yang melihat itu pun mengepalkan tangannya dengan kuat.

Gak. Tay gak ganteng. Biasa aja. Biasa banget, najis.

Gantengan Earth kok. Tay mah daki nya Earth.

Ayo gak boleh terpesona!

New terus berteriak di dalam hati nya dengan kesal.

"Hin, mau susu atau teh hangat?" Teriak Tay dari dapur.

"Kopi aja Te," jawab New.

Tay yang sedang menata sandwich nya pun mengerutkan keningnya dan menatap New yang juga sedang menatap ke arahnya.

"Hin, serius nih."

New mengangguk, "Iya, gue juga serius Te."

"Lo gak suka pahit, Hin," ujar Tay.

Deg.

Lagi-lagi apa yang Tay katakan membuat New tersentuh. Tay memang sudah sangat mengenal New

Tapi dengan cepat New menghapus perasaannya.

"Gak usah sok tau," balas New dengan nada ketus.

Tay menghela nafasnya, "Mau kopi apa? Kopi hitam atau kopi susu?"

New memicingkan matanya dan berpikir, "Mmm-- kopi..."

"Kopi susu?" Tanya Tay.

"Iya deh, kopi susu," Jawab New dengan cepat. Jujur, New tidak tahu apapun tentang kopi.

Tay yang mendengar jawaban New pun tersenyum, bagaimanapun-- New tetaplah New.

Setelah mendengar permintaan New, Tay langsung membuatkan kopi susu sesuai dengan apa yang New inginkan.

New masih tetap di posisinya, menatap ke arah Tay yang tengah sibuk di dapur.

Tanpa New sadari, senyumannya mengembang melihat Tay yang seperti seorang suami siaga.

Untuk beberapa menit New terus diam, fokusnya tetap ke Tay.

"Bengong banget, liatin apa?" Tanya Tay yang kini meletakkan sandwich dan kopi milik New di atas meja.

New sontak mengerjap gelagapan, "Hah? Kenapa?"

"Lo bengong banget. Lagi liatin apa?" Tanya Tay lagi.

"Oh-- gak.. lagi gabut aja," jawab New salah tingkah.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang