Bright menatap Tay yang sejak tadi terus saja tersenyum.
"Woy Tay! Gue ini manusia ya bukan radio. Jadi kalau gue ngomong tuh di jawab! Bukan di dengerin doang!" Sindir Bright.
"Dih, jadul banget radio. Harusnya tuh 'Tay, gue ini manusia bukan spotify', gak kekinian banget anak senja satu ini," gumam Off.
"Diem lo Off, gue lagi mode serius. Si Tay kayak badut taman kota, senyum terus tapi gak ngomong-ngomong," balas Bright dengan sebal.
Off mengalihkan pandangannya ke Tay, "biasa, abis di telfon kesayangan ya gitu. Dunia serasa milik sendiri."
"Bumi udah kayak kelereng ya? Muat cuma dia aja," sindir Bright.
"Gak kelereng juga Bright, mana muat. Bola bekel lah," sahut Off.
Plakkk.
"Sama aja tolol," balas Bright.
Keduanya malah tertawa, sedangkan Tay masih asik dengan segala pikirannya tentang New yang mengatakan satu kata 'Pacar' itu di telfonnya tadi.
"Woy Tay! Sadar!!! Perlu gue panggil ustad atau pastor atau biksu nih?!" Ujar Off dengan kesal.
Bright meletakkan tangannya di kepala Tay sembari menutup matanya.
"Ini siapa???!!!! Jawab sejujur nya!" Ujar Bright dengan sangat serius.
Dan Tay akhirnya mengerjapkan matanya. Tay menatap Bright dengan tatapan tajam.
"Lepas!" Tay menghempaskan tangan Bright dengan kuat.
"Makanya sadar! Bengong aje lo," balas Bright yang kembali duduk di kursinya.
"Suka-suka gue. Badan-badan gue," balas Tay.
"Badan emang punya lo, tapi hati dan otak lo milik New kan??" Off menaik-turunkan menggoda Tay.
Tay yang mendengar itu pun berdecak kesal dan meletakkan headset nya ke dalam tas.
"Apaan sih lo," gumam Tay.
"Halah, dari tadi lo bengong, senyum-senyum sendiri, pasti lagi mikirin New kan? Jujur sama gue," goda Bright.
Tay memilih diam, tak mempedulikan sahabatnya itu.
"Ayo Tay, jujur aja kali. Lo pasti lagi mikirin New kan? Iya kan?" Goda Bright lagi.
"Apaan sih," Tay hanya menggeleng pelan.
"Permisi, ini pesanan nya," ujar seorang pelayan yang kini meletakkan semua pesanan Tay, Off dan Bright.
"Ayolah Tay! Jawab! Lo mikirin New kan??" Ujar Bright lagi setelah pelayan itu pergi.
"Gak," jawab Tay dengan ketus sebelum meminum es teh nya.
"Bukan mikirin lagi Bright. Si Tay suka tuh sama si New, iya kan Tay?" Ujar Off.
Saat itu juga Tay yang sedang minum es tehnya terbatuk. Klise, tapi memang itu yang terjadi. Tay batuk karna kaget dengan apa yang tadi Off katakan.
"Nah kan, kalau batuk berarti iya tuh!" Ujar Bright
"Trus kalau pilek, bersin-bersin artinya apa?" Balas Off.
"Artinya lo Flu, tolol!" Jawab Bright dengan sedikit kesal.
Tay menggeleng heran melihat pertengkaran kedua sahabatnya dan mengambil tisu untuk membersihkan bibirnya.
"Jadi lo beneran suka New kan? Iya kan? Gue gak salah kan? Gue udah berguru dari mbak-mbak ramalan tarot di tiktok, harusnya sih bener," ujar Off.
Tay berdeham dan memilih melahap makanannya tanpa menjawab pertanyaan Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fanfic⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...