Kelak aku akan kehilangan seluruh fungsi tubuhku. aku hanya akan menyisakan raga tanpa jiwa - New Thitipoom
*
*
Tay mengernyit dan membuka matanya saat ia tiba-tiba teringat New di dalam tidurnya.
"Sial aku ketiduran," gumam Tay yang kini bangun dari tidurnya.
Tay mengusap matanya dan meregangkan otot-otot tubuhnya. Sepertinya ia tertidur selama lima belas menit. Tay memang masih merasa mengantuk, tapi ini bukanlah saatnya untuk tidur.
Tay menoleh ke ranjang tempat New tidur untuk melihat keadaan New. Namun saat itu juga Tay mendelik kaget melihat keadaan New di atas ranjangnya.
"Hin, kamu—HIN!!!!!!" Tay sontak berlari ke arah New yang kini dilumuri dengan darah.
Tay bisa melihat kini tempat tidur dan tubuh New yang dipenuhi oleh darah. New juga terlihat sudah tak sadarkan diri.
"Hin!!!!!" Tay menepuk pipi New dan berusaha membangunkan New dengan panik.
"Hin! Bangun! HIN!!!"
Tay mengalihkan pandangannya ke tangan New.
Kini ada banyak darah yang terus keluar dari pergelangan tangan New.
Tay menggeleng lemah, "g-gak.. H-hin.."
Tubuh Tay kini bergetar karna ketakutan dan panik, Tay seperti kebingungan saking kagetnya. Tay seperti mematung tanpa bisa berpikir apa yang harus ia lakukan.
"H-hin.."
Tay menelan salivanya dengan berat, matanya terus menatap ke pergelangan tangan New.
Tapi detik berikutnya Tay memukul kepala dengan kesal saat tersadar jika ini bukan saatnya untuk bersedih.
"H-hin, t-tunggu disini!" Tay langsung berlari keluar dari kamar dan berteriak mencari dokter.
"D-dokter!!!!!"
"S-suster!!!!"
"Dokter!!!!!!"
Tay berlari dengan cepat sambil terus berteriak.
"Dokter! Dok!!!" Tay menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan seorang dokter.
"Dok! Tolong saya, Hin— Hin berdarah! Tangannya terluka dan Hin sudah pingsan!!!"
"Dimana? Dimana dia??" Tanya dokter itu.
"Di kamar.. di kamar 301."
Dokter itu mengangguk mengerti dan langsung berlari.
Tay mengepalkan tangannya dengan kuat dan berlari mengikuti dokter itu.
Brakk.
Dokter yang sudah sampai di kamar New langsung mengambil tindakan pertama.
"Kamu cepat panggil perawat! Bilang ada pasien yang menyayat pergelangan tangannya."
Tay yang mendengar itu pun mengangguk dan langsung berlari meninggalkan kamar New untuk mencari perawat.
Tay berlari dengan perasaan takut menyelimuti hatinya. Tubuh Tay tak berhenti bergetar sejak tadi karna jantungnya berdegup dengan sangat kencang.
Hin.. bertahanlah..
"Suster!!!!" Tay menghentikan langkahnya saat bertemu dengan seorang perawat.
"T-tolong ada pasien menyayat tangannya di kamar 301. T-tolong selamatkan Hin.." Tay menggenggam tangan suster itu dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fanfic⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...