Nanti bantu vote untuk kandidat novel selanjutnya ya, di bagian bawah cerita
Komentar mau novel yang mana ya🥰*
*
Air mata Tay mengalir dengan sangat deras dari ujung matanya tanpa bisa Tay tahan. Dadanya sangat-sangat perih dan sakit, seperti dicabik-cabik oleh ratusan cambuk.
Tay mencoba untuk meremas dadanya, berharap itu akan menggantikan rasa sakit yang kini ia rasakan, namun gagal. Hatinya masih terasa sangat sakit.
"Argh—" Tay menunduk lemah, meluapkan segala rasa sakit yang ia rasakan.
"Hin.." panggil Tay dengan lirih di tengah tangisnya.
Kepergian New membuat Tay benar-benar hancur, dunianya runtuh.
Tay menggertakkan giginya dengan kuat dan menatap buku di tangannya.
END.
Detik berikutnya, Tay menutup buku itu, dan membuangnya ke lantai dengan kesal.
"Kenapa mereka harus berakhir seperti itu?" Ucap Tay di tengah-tengah tangisnya yang semakin terisak.
"Arghh.."
"Hin.."
Brakk.
"Te??" New berlari masuk ke dalam kamar karna mendengar suara isak tangis Tay.
"Te?! Kenapa nangis??!!" New berlari ke arah Tay dengan panik dan duduk di pinggir tempat tidur, bersama Tay.
New memegang wajah Tay dan menatap Tay dengan rasa khawatir.
"Te?? Kenapa nangis?? Ada apa? Ada masalah apa??" New menghapus air mata di wajah Tay.
Tay pun mengangkat wajahnya dan menatap New dengan pandangan buram.
"Hin.."
"Hm? Ya? Kenapa?? Ada apa, Te?"
Detik berikutnya Tay langsung memeluk New dengan erat.
"Hin..."
"Ya, Te? Ada apa??" New mengelus punggung Tay dengan lembut agar Tay lebih tenang.
"Hin.. jangan tinggalin aku.."
New mengerutkan keningnya karena bingung.
"Hin.. jangan pergi.. aku mohon. Aku gak bisa tanpa kamu. Aku bohong jika aku mengatakan aku baik-baik saja tanpa kamu. Aku gak baik-baik saja, Hin." Tay terus terisak dan mengeratkan pelukannya dengan New.
"Te.. aku disini. Aku gak pergi kemanapun. Kamu kenapa?"
"Aku takut, Hin.."
"Takut apa, Te?"
"Takut kamu pergi seperti di novel itu," jawab Tay.
New semakin dibuat bingung oleh Tay, "Te.. kamu kenapa sih? Novel apa?"
Tay melepaskan pelukannya dan menatap New lekat-lekat.
"Hin.. kamu gak ada sakit apa kan? Badan kamu ada yang sakit gak?" Tay menatap seluruh tubuh New dengan panik.
"Te.. aku gak sakit."
"Kamu bisa jalan, Hin? Tangan kamu gimana? Bisa gerak? Mata kamu gimana?" Tanya Tay lagi dengan panik.
"Te.."
"Hin.. kakek kamu.. kakek kamu masih ada kan?"
New menghela nafasnya panjang, "Te, kaki aku baik-baik aja, aku bisa jalan, mata aku baik-baik aja, tangan aku juga baik-baik aja. Kakek aku masih ada keduanya. Kamu kenapa sih??"
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...