Seminggu kemudian..
Sudah satu minggu berlalu sejak kejadian di kampus kemarin, dan sejak saat itu juga New semakin menggila, begitu juga dengan kedua sahabatnya, Off dan Bright.
Seperti saat ini, New berjalan di samping Tay, di jalan menuju tempat parkir fakultasnya.
New mengedipkan sebelah matanya ke arah Off untuk memberikan sebuah kode.
Off yang mengerti pun langsung mendorong tubuh New hingga New terhuyung dan menabrak tubuh Tay di sebelahnya, lalu berakhir mengecup pipi Tay.
"Aw, sorry-- sengaja," ujar New sambil menutup mulutnya dengan satu tangan.
Tay menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah New. Tatapan Tay terlihat cukup tajam ke arah New, tapi New tak terlihat takut atau terusik dengan tatapan itu.
"Hin, kita lagi di kampus. Bisa berhenti main-main nya?" Ujar Tay nada kesal.
"Trus kalau lagi gak di kampus bisa?" Goda New dengan senyuman nakal.
"Hin--"
Off terkekeh, "kalau di luar kampus mah bukan cium pipi lagi yang bisa cium P--"
"Ssstt, biarkan mereka berbicara dari hati ke hati, biar hati mereka cepet nyatu nya," ujar Bright di sebelah Off.
"Yaudah, tinggalin aja kali ya dua manusia yang lagi di mabuk asmara ini?" Gumam Off.
"Beristirahatlah kapten, pesawat kita bisa terbang sendiri tanpa pilotnya," Bright menepuk pundak Off.
Off tertawa, "Ayo kita cari pramugari dulu untuk pesawat kita."
"Gas!" Teriak Bright yang kini berjalan bersama Off.
New menoleh ke arah Off dengan senyuman di wajahnya, "eh, ayo kita pulang juga,Te. Ayo kita bercinta di rumah! Mpphh--!!"
Tay langsung membekap mulut New, "Hin! Lo sadar gak sih ngomong apaan??"
New mengerutkan keningnya bingung, dan menurunkan tangan Tay dari mulutnya.
"Apaan sih, kan bercinta! Saling cinta! Gue cinta lo, lo cinta gue. Bercinta!" Ujar New dengan kesal.
Tay yang mendengar itupun menganga, "Lo beneran udah punya KTP gak sih? Kenapa ga ngerti apa itu bercinta."
"Apaan sih-- Ohh!!" New mendelik kaget saat akhirnya mengerti bercinta maksud Tay.
Tay berdecak, "Udah? Ngerti?"
"Te!! Sumpah gue gak maksud gitu! Gue gak sekotor itu!"
"Halah, ayo pulang," ujar Tay dengan malas.
"Te, gak gitu maksud gue!!"
"Ayo pulang, Hin." Tay berjalan mendahului New.
"Aaa, Te!!" New berjalan mengejar Tay.
"Te! Ihh!" New menarik tangan Tay dan bergelayutan di lengan Tay.
"Te, gak gitu! Maksud gue tuh saling cinta, buka-- Mmpphh"
Tay kembali menutup mulut New, "gak usah di sebut! Iya-iya gue tau, gue ngerti maksud lo. Sekarang ayo pulang."
New yang mendengar itupun tersenyum di balik tangan Tay dan menurunkan tangan Tay.
"Ayo pulang ke apartemen KITA," ujar New dengan puppy eyes nya dan senyuman yang mampu membuat Tay ingin berteriak saking gemasnya.
Tay menghela nafasnya panjang, sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya. Sekuat apapun Tay mencoba menahannya, Tay selalu gagal. Terlalu sulit untuk tidak merasa bahagia saat di dekat New.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fiksi Penggemar⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...