🕊Special Update 🕊
*
*
Tay berjalan mengikuti dokter yang tadi memeriksa keadaan New menuju sebuah ruangan. Kini jantung Tau berdegup sangat kencang. Tay tak siap mendengarkan hasil pemeriksaan New.
Selama menunggu New tadi, Tay terus berdoa dan berharap jika doanya didengarkan oleh sang Pencipta.
"Silahkan duduk dulu," ujar dokter itu sambil berjalan menuju kursinya.
Tay mengangguk pelan dan duduk di kursinya.
Dokter itu menghela nafasnya panjang dan menatap Tay, saat ia sudah duduk di kursinya.
Tay yang ditatap seperti itupun menjadi semakin gugup.
"Baik. Sebelum saya menjelaskan keadaan pasien, saya ingin bertanya, kalau boleh tahu kamu ada hubungan apa dengan pasien, New?" Tanya dokter itu untuk memecahkan keheningan.
"Mm- saya.. saya sahabatnya, dok," jawab Tay dengan gugup.
Dokter itu mengangguk. "Perkenalkan dulu, saya Korn, dokter spesialis neurologi."
Tay mengangguk, "saya Tay, Tay Tawan Vihokratana sahabat New."
Dokter itu tersenyum ramah. "Saya ingin bertanya, apa kamu adalah wali New? Atau sekedar sahabatnya?"
"Mm, bisa di bilang saya walinya saat ini karna orang tua Hin tinggal di luar kota," jawab Tay.
Dokter itu mengangguk mengerti, "berarti New masih memiliki orang tua lengkap?"
Tay mengangguk, "masih, dok."
"Apa orang tuanya lengkap? Maksud saya, apa New masih memiliki orang tua yang lengkap?"
"Masih dok," jawab Tay lagi.
"Apa orang tua New dalam keadaan baik? Atau memiliki suatu sakit?"
Tay diam sebentar untuk berpikir maksud dokter Korn bertanya hal ini, namun akhirnya Tay menggeleng.
"Orang tua Hin sangat sehat. Tadi bahkan mereka sempat menelfon Hin."
Dokter itu pun kembali mengangguk.
"Apa orang tua New mengetahui keadaan New ini??"
Tay menggeleng, "gak, dok. Hin gak mau ngasih tau, karna mungkin ini penyakit ringan."
Korn yang mendengar itu pun menghela nafasnya panjang.
"Begini, Tay. Maaf sebelumnya karna saya bertanya terlalu banyak, saya hanya ingin memastikan penyebab semua ini."
Tay terdiam, jantungnya sejak tadi berdegup kencang.
"Tay, maaf karna harus memberitahu hal ini. New Thitipoom sedang tidak baik-baik saja. Ini bukan penyakit ringan seperti yang kalian kira."
Deg.
Jantung Tay seketika seperti berhenti berdetak, tubuhnya menjadi sangat dingin.
"Tay, sahabat kamu, New Thitipoom menderita Ataksia. Kami masih perlu melakukan beberapa pemeriksaan lagi, tapi kemungkinan ini sudah 99%."
Tay menelan salivanya dengan susah payah, "A-ataksia?"
Dokter itu mengangguk, "Ataksia adalah sebuah gangguan gerak tubuh yang disebabkan sebuah masalah di otak."
Tubuh Tay semakin gemetar. Tay ketakutan.
"A-apa itu penyakit yang b-berbahaya, dok?"
Dokter itu menghela nafasnya panjang dan mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...