16. Jujur

1K 122 15
                                    

New mengecup bibir Tay cukup lama. New ingin merasakan bibir hangat Tay yang mampu membuat hatinya begitu nyaman.

New memejamkan matanya, menikmati ini walaupun hanya sebuah kecupan biasa. Sedangkan Tay hanya diam, matanya masih membelalak karna masih kaget dengan apa yang sedang terjadi saat ini.

Perlahan New membuka matanya dan melepaskan ciumannya.

New menatap Tay yang kini terdiam dengan pandangan menerawang.

"Te, gue suka lo. Gue serius suka sama lo, Te," ujar New dengan suara parau.

Tay mengerjap, mencoba mendapatkan kesadarannya kembali.

"H-hin, lo bilang apa?" Tanya Tay dengan linglung.

New mengeratkan tangannya di leher Tay, "Apa perlu gue cium lo lagi, hm?"

Tay sontak menggeleng, "G-gak.."

New tersenyum melihat Tay yang kini terlihat gugup.

"Gue suka sama lo, Te. Berhenti anggap gue bercanda, gue gak pernah bercanda tentang hal ini. Gue beneran suka sama lo."

"Hin, kita sahabat."

"Gue tau, tapi gue gak bisa ngendaliin perasaan gue. Gue gak tau kenapa hati gue malah berlabuh di lo?"

"Hin, kenapa gue? Gue-- gak pantes dapet cinta lo. Lo bisa dapet yang lebih dari gue."

"Yang lebih kayak gimana maksud lo, Te? Coba jabarin ke gue, yang lebih dari Lo kayak gimana?" New menatap Tay lekat-lekat.

Tay menghela nafasnya panjang, "yang lebih baik dari gue, yang lebih bisa lo kasih sayang lebih dari gue, yang lebih dari gue pokokn--"

New kembali mengecup bibir Tay singkat dan menatap Tay tajam.

"Gak ada yang lebih baik dari lo, Te. Lo adalah orang terbaik itu."

"Hin--"

"Te, lo suka gue?" New menatap Tay lekat-lekat.

Tay menghela nafasnya panjang, "Hin.. gue-- gue.."

"Apa susahnya sih bilang suka? Gue udah bilang kalau gue suka lo, apa lagi yang lo tunggu dan apa lagi yang lo takutin? Hm?" New benar-benar gemas dengan sikap Tay.

Tay mendesah, "Hin, gak semudah itu--"

New menghela nafasnya, "Yaudah, kalau lo gak mau bilang apapun tentang perasaan lo-- terserah. Gue gak tau lo suka atau gak sama gue, tapi yang pasti.. gue suka sama lo. Tolong percaya, itu aja yang gue mau dari lo. Kalau ternyata lo gak suka balik ke gue-- yaudah gapapa."

New melepaskan tangannya dari leher Tay dan berjalan ke samping Tay untuk mengambil salah satu baju, lalu kembali berjalan menuju tempat tidur nya.

Tapi baru saja New berjalan beberapa langkah, Tay tiba-tiba menarik satu tangan New dan membuat tubuh New berbalik, menabrak tubuh Tay.

"T-te.."

Tay menarik tengkuk leher New dengan satu tangannya, lalu memiringkan kepalanya dan-- mencium bibir New.

New mendelik kaget karna ciuman Tay yang begitu tiba-tiba ini.

Tay mengecup bibir New cukup lama. Ada rasa takut di dalam hati Tay yang membuat tubuhnya sedikit gemetar. Tay telah mengambil resiko terbesar yang selama ini ia takutkan. Ia telah mengambil keputusan terberat yang selama ini terus ia pertimbangkan.

Sekarang... Tay siap akan segala konsekuensinya, termasuk kehilangan sahabat terbaiknya, New Thitipoom.

Perlahan tangan Tay bergerak menarik turun dagu New hingga membuat bibir New otomatis terbuka.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang