Prolog

5.3K 218 39
                                    

Hai readers, aku kembali lagi😊
Kali ini aku akan kembali dengan cerita yang cukup ringan, tanpa ada tebak-tebakan lagi, dan teori apapun, pokoknya percaya aja sama author🤍

Novel ini gak akan update setiap hari lagi ya🥲. Novel ini update setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu di jam seperti biasanya💙

Selamat membaca 🤍

*

*

Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana

Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir untuk membawaku pergi menuju kebahagiaan yang abadi  - New Thitipoom

🕊️🕊️🕊️

Langit sore saat ini terlihat begitu cerah. Warna biru langit yang tertutupi gumpalan awan putih membuat langit semakin terlihat indah. Walaupun kini matahari perlahan mulai turun, bersembunyi di balik pegunungan, atau mungkin lautan hal itu tak mengurangi keindahannya sama sekali.

Sama seperti perasaan Tay saat ini. Tay terlihat sangat cerah, bahkan mungkin lebih cerah dibandingkan langit sore ini. Sebuah senyuman terukir indah di wajahnya.

Hanya ada satu alasan mengapa Tay tersenyum secerah ini. Dan alasan itu adalah karna saat ini ia sedang bersama orang yang ia cintai.

New. New Thitipoom. Seorang laki-laki yang telah mengambil alih seluruh hati Tay selama lima tahun ini. Seseorang yang sangat Tay cintai dengan segenap hati nya. Seseorang yang membuat Tay lupa akan semua hal kecuali cintanya itu.

"Satu, dua, ti— senyum dong, Hin," ujar Tay yang kini tengah mengarahkan kameranya ke arah New.

"Anggurrrr!" Teriak New saat Tay mengarahkan kameranya ke New dan membuat bibir New tampak manyun.

"Kok anggur sih, Hin? Harus nya Pir biar senyum." Tay menurunkan kameranya dan melihat hasil foto New.

"Ihh, gak imut banget kalo gue cuma senyum, Te. Itu manyun gitu kan lucu. Lo mah kaku banget, foto tuh gak harus senyum doang kali, Te," ujar New dengan kesal sambil berjalan ke arah Tay.

Tay yang mendengar ocehan New pun tersenyum. Walaupun saat ini New tampak sangat kesal kepadanya, hal itu malah membuat Tay merasa bahagia. New terlihat sangat menggemaskan saat sedang kesal.

"Lo senyum juga udah imut banget kok, Hin. Gak usah manyun gitu," balas Tay yang kini mengalihkan pandangannya ke arah New.

"Dih, ada mau nya ya lo tiba-tiba puji gue? Tenang, gue traktir. Lo mau apa? Sate Taichan?" New melipat kedua tangannya di depan dadanya dan menunggu jawaban Tay.

"Kalau gue bilang mau— lo, gimana?" Balas Tay.

Mendengar ucapan Tay barusan, New langsung terdiam dan menatap Tay dengan tatapan sendu.

Tay yang menyadari jika ada perubahan mimik wajah New pun tersenyum. "Gue belum selesai ngomong, Hin. Kalau gue mau lo— beliin gue rumah gimana?"

Mendengar hal itu, New pun langsung menghela nafasnya lega. "Tenang aja, rumah doang nih? Gak sekalian beliin hotel? Gue ada banyak serifikat monopoli di rumah."

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang