Extra Chapter 2

1.6K 106 15
                                    

Tay membuka pintu mobilnya untuk New dengan senyuman terukir lebar di wajahnya.

"Akhirnya sampai!" New meregangkan otot-otot tubuhnya dan menoleh ke arah Tay yang kini berdiri di sampingnya.

"Kamu gak capek, Te? Kamu nyetir cukup lama," ucap New dengan nada khawatir.

Tay mengelus pipi New dengan lembut, "gak kok. Udah biasa, Hin."

New tersenyum, "kalau gitu ayo masuk."

Tay mengangguk pelan, "eh, bentar dulu. Aku ambil oleh-oleh untuk mama papa."

Tay berlari menuju bagasi mobilnya dan mengambil beberapa tas berisi makanan untuk oleh-oleh.

Saat ini Tay dan New sedang berada di rumah orang tua New. Orang tua New tinggal di luar kota tempat mereka kuliah, dan karna sekarang Tay serta New sedang libur semester, keduanya memilih untuk berlibur di kampung halaman. Kebetulan Tay dan New berasal dari daerah yang sama.

"Te, kamu tuh terlalu banyak bawa makanan ke rumah aku. Bawa ke rumah kamu aja setengahnya."

Tay tersenyum, "gapapa, Hin. Di rumah aku gak ada yang suka makanan manis.

"Dih, alasan. Yaudah, ayo masuk." New merangkul lengan Tay dan akhirnya berjalan masuk ke dalam rumah New.

"Mama!!" Teriak New.

"Hellow, papa??"

New menarik tangan Tay dengan semangat menuju ruang tengah.

"Hai sayang," sapa seorang wanita cantik yang kini berjalan ke arah New.

New langsung melepaskan tangan Tay dan memeluk ibunya.

"Akhirnya kamu ingat jalan pulang ya," sindir Yuna.

New tersenyum dalam pelukan Yuna, "maaf ma, ada banyak kegiatan kampus semester ini."

Yuna melepaskan pelukannya dan mengangguk mengerti, "mama tahu. Mama juga gak sempat mampir kesana."

"Papa gak dipeluk nih?" Tanya Septian yang kini berdiri di samping Yuna.

New tersenyum dan memeluk ayahnya, "kangen banget sama papa."

Septian tersenyum dan mengelus punggung New pelan, "papa juga kangen kamu."

New melepaskan pelukannya, lalu kembali merangkul lengan Tay.

"Ma, pa, ayo makan. Te beliin banyak makanan untuk kita," ucap New dengan semangat.

"Wah, kebetulan banget mama belum makan siang. Ayo ke ruang makan."

Tay mengangguk dan berjalan menyusul Yuna dan Septian bersama New.

Setelah sampai di ruang makan, Tay langsung mengeluarkan semua makanan yang ia beli di perjalanan tadi.

"Ini aku beli ayam betutu khas Bali, ma. Ada sayur sambal terasi juga, ada sop nya juga," ucap Tay.

Yuna mengangguk mengerti, "bentar, mama ambilkan mangkuk dulu."

Tay mengangguk pelan sembari mengeluarkan semua makanan dari dalam tas bawaannya.

"Kamu banyak banget belinya Tay. Gak di bawa pulang juga?" Tanya Septian.

Tay menggeleng, "gak usah pa. Aku pengen makan masakan mama nanti."

Septian mengangguk mengerti dan memilih duduk di depan Tay.

Setelah selesai menyiapkan makanan, Tay, New dan orang tua New langsung menikmati hidangan yang tersedia. Semuanya tampak makan dengan sangat lahap. Tay sangat mengenal keluarga New dan tahu betul apa yang disukai oleh keluarga New.

POTRET HIN.. | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang