"Hin.. jadi pacar gue ya?"
Jantung New seketika berdegup dengan sangat kencang mendengar apa yang Tay ucapkan.
"Hin.. maaf karna gue bukan orang romantis, jadi-- gue gak menyiapkan apapun. Maaf kalau semua ini terlalu biasa." Tay menatap New lekat-lekat.
"Gue gak tau gimana caranya ngungkapin perasaan yang bener. Yang selama ini gue tahu hanya bagaimana cara untuk berada disisi lo selama mungkin."
Tay menggigit bibir bawahnya, "Hin.. Gue cuma mau bilang kalau gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, apa lo mau jadi pacar gue?" Tay menatap New dengan kesungguhan.
Kini New tak bisa menahan rasa bahagianya. Matanya mulai berkaca-kaca. New tak menyangka Tay akan melakukan ini untuknya.
New tahu betul jika Tay memang bukan tipe orang yang akan melakukan hal-hal manis seperti ini. Tay tak pintar mengungkapkan perasaannya. Tapi hari ini Tay melakukan itu untuk New dan New benar-benar merasa terharu.
"Te.."
"H-hm??" Balas Tay dengan gugup.
New yang mengetahui jika Tay sedang gugup pun meraih tangan Tay yang sedang memegang buket bunga.
Benar saja, tangan Tay benar-benar dingin dan juga gemetar.
"Te.. makasih ya. Makasih karna udah mencintai dan menyayangi gue sebesar ini. Makasih buat semua hal luar biasa yang lo siapin untuk gue. Terimakasih banyak."
"Ini beneran luar biasa, Te. Ini udah lebih dari cukup untuk gue. Makasih ya?"
Tay yang mendengar itu pun tersenyum, dan mengangguk sebagai jawaban.
"Te, untuk pertanyaan lo tadi... jawaban gue.. Ya. Gue mau jadi pacar lo," ujar New akhirnya.
Tay yang mendengar itu pun menghela nafasnya panjang, lalu menunduk lemah.
Sebuah bulir air mata jatuh dari ujung mata Tay. Tay terlalu bahagia. Semua ini bagaikan sebuah mimpi indah yang membuat Tay enggan untuk bangun.
Tay benar-benar bahagia mendengar jawaban New. Tay bahagia karna New menerimanya. Tay terlalu bahagia karna kenyataan bahwa kini ia menjadi kekasih New.
"Te, kenapa nunduk gitu??" New menarik dagu Tay hingga kini New bisa melihat wajah Tay yang sudah benar-benar basah karna air mata.
"T-te? Kenapa nangis?" New menatap Tay dengan khawatir.
Tay menggeleng lemah dan meraih wajah New. Tay mengelus pipi New dengan lembut.
"Gue bahagia," ujar Tay dengan senyuman di wajahnya.
"Te—"
"Gue bener-bener bahagia. Selama ini gue selalu bahagia tiap kali Lo ada disisi gue. Tapi kali ini, gue jauh lebih bahagia, gue sangat-sangat bahagia, Hin. Gue gak tau lagi harus gimana, gue terlalu bahagia."
"Te.."
"Terimakasih, terimakasih banyak. Terimakasih, Hin."
"Te, kenapa lo berterima kasih??"
"Karna lo mau sama gue. Selama ini memiliki lo diluar ekspektasi gue. Jadi pasangan lo.. seperti diluar kemampuan gue, tapi ini terjadi. Terimakasih." Tay mendongak, menatap New lekat-lekat dengan setetes air mata kembali mengalir dari ujung matanya.
New yang mendengar itu pun langsung memeluk Tay dengan sangat erat.
"Te.. memiliki seseorang yang tulus kayak Lo juga seperti mimpi untuk gue. Terimakasih karna selalu ada untuk gue, bahkan sampai sekarang."
![](https://img.wattpad.com/cover/297665495-288-k905364.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
POTRET HIN.. | End✓
Fanfiction⚠️ BOYSLOVE ⚠️ TAYNEW💙 Saat mulut ku tak mampu berucap, saat mata ku tak mampu menatap, kameraku terangkat untuk menjadikanmu bagian dari memori ku - Tay Tawan Vihokratana Saat kaki ku tak mampu melangkah, saat tubuhku telah membeku, kamu hadir unt...