C H A P T E R 11

1.5K 194 10
                                    



UPDATE!!!


Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranya?


Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁


Vote comment share

follow recommend


Love,

DyahUtamixx


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari itu dimulai seperti biasa dan begitu sempurna. Tidak ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Dia bangun tidur dengan Rome disisinya, saling menyapa dan bercumbu hangat, bersenda gurau lalu bersiap memulai hari. Kemarin, Laura sudah menghubungi pihak sekolah memberitahu rencana kepulangannya yang tertunda, semula pihak sekolah tidak setuju, namun setelah mendapat pertimbangan, akhirnya Laura diberikan keringan karena dirinya sudah berkontribusi besar bagi siswa yang menuntut ilmu di sekolah, Laura juga sudah berjanji akan mengganti waktu absennya dengan bekerja lebih giat, memang terdengar tidak masuk akal, tapi jika terpaksa, maka Laura akan memilih mengundurkan diri. Setelah menghubungi pihak sekolah, Laura berencana untuk memberitahu keluarganya mengenai keputusannya untuk berada di Paris lebih lama hari ini, dia juga berniat untuk memberitahu kedua orang tuanya mengenai Rome. Pasti kedua orang tuanya akan senang mendengar dirinya bertemu dengan seorang pria yang hebat seperti Rome. Itu sebabnya Laura begitu bersemangat. Bahkan saat dia duduk di meja makan bersama Rome untuk sarapan, Laura tidak berhenti untuk tersenyum sampai Rome menatapnya dengan geli. "Apa percintaan kita semalam yang begitu memuaskan membuatmu seperti ini?"

Laura mengerjapkan mata dan mengerutkan kening. Dia melempar serbet ke arah Rome yang sedang tertawa. "Berhentilah menggodaku!"

"Lalu kenapa kau tidak berhenti tersenyum? Aku senang melihatnya, tapi lama-lama jadi menyeramkan. Apa kau sedang merencanakan pembunuhanku untuk merampas semua hartaku?"

"Memangnya sebanyak apa harta yang kau miliki?" tanya Luara sinis. "dan tidak. Hari ini aku berniat menghubungi kedua orang tuaku mengenai rencanaku untuk menunda kepulangan. Sekaligus memberitahu mereka mengenai dirimu. aku yakin ibuku akan histeris karena tahu aku memiliki seorang pria. Sudah lama dia menantikan ini."

"Ah ya, aku lupa kalau kau belum pernah berkencan."

"Hei! Aku pernah berkencan, tapi ... umm ... tidak bertahan lama."

Rome tersenyum lega dan meraih tangan Laura yang ada di atas meja, menggenggam tangan itu lembut. "syukurlah. Aku tidak suka pria brengsek menyakitimu."

Broken TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang