L A S T C H A P T E R

3K 181 10
                                    

UPDATE!!!!

Ayo semua merapat!!! Siapa yang udah nunggu chapter ini mana suaranya???

Oke sesuai judul, ini adalah chapter terakhir dari Broken Trust, tapi tenang aja kok, masih ada epilog dan extra chapter yang menanti.

Terima kasih semuanya yang telah setia menemaniku dalam perjalanan kisah Laura serta Rome. Sampai bertemu di kisah selanjutnya!

Yak langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dna happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Laura mengerang dan perlahan membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laura mengerang dan perlahan membuka mata. Selama sesaat dia mengerjapkan mata karena pandangannya yang gelap. Dia menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan dimana dirinya berada dan sadar bahwa matanya ditutup oleh kain. Laura menggeliatkan tubuh dan merasakan kaki tangannya diikat. Laura menggeram. Dia berusaha untuk berbicara, namun kain yang ada di mulut serta lakban yang menempel membuatnya tidak dapat mengeluarkan satupun kata selain gumaman tidak jelas. Sesaat kemudian dia merasakan panas di pipi, menandakan ada seseorang yang menamparnya dengan begitu kuat. Setelah itu Laura diam, entah kenapa dia tidak merasa gugup disaat situasi seperti ini? Apa mungkin karena dia merasa aman dan pertolongan akan segera tiba? Dia merasakan mobil berhenti di suatu tempat, dan dari suara jangkrik serta serangga lainnya, Laura menebak kalau mobil yang membawanya berhenti di area terpencil.

Tidak lama kemudian pintu mobil terbuka dan dia dibawa dengan kasar serta tidak berperasaan oleh seorang pria bertubuh besar, terasa dari lengan dan bahu pria itu karena dia dibawa layaknya sebuah karung kentang. Laura mengerang sakit karena perutnya seperti ditusuk oleh bahu pria itu tiap kali bergerak. Setidaknya, penderitaan itu tidak bertahan lama karena dia diletakkan di atas lantai bersemen dengan tidak berperasan, kemudian pandangannya yang gelap, seketika berubah menjadi terang benderang akibat cahaya. Laura mendesis karena cahaya itu menusuk matanya sebelum dia memejam dan membuka kembali dengan perlahan untuk menyesuaikan kembali matanya dengan cahaya.

Laura mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan dan mendapati pria-pria bertubuh kekar dan besar mengelilinginya dengan sosok Nicholas yang duduk di kursi serta wanita di sisinya. Tunggu dulu. Sepertinya Laura kenal dengan wanita itu. Bukankah wanita itu adalah manajer Shafira dulu? Thea? Bagaimana bisa dia bersekongkol dengan Nicholas? Dan apa alasan wanita itu? Laura menatap tajam Thea dan hal itu disadari oleh Nicholas.

Pria itu berdecak dan berkata, “Thea, bisa kau pergi dari sini? Aku ingin berbicara berdua dengan adikku.” Laura melihat Thea hendak mengeluarkan kata protes, namun saat mendapatkan tatapan tajam penuh peringatan dari Nicholas, Thea menganggukkan kepala, namun wanita itu tidak langsung pergi melainkan berjalan menghampiri Laura, menampar pipinya yang masih terasa panas akibat tamparan pertama, mendekatkan bibir ke telinga Laura seraya berbisik, “ini kedua kalinya aku menamparmu, dan nanti aku berjanji akan memberikanmu lebih dari ini. Dasar wanita licik. Membunuh Shafira hanya demi kebahagiaanmu sendiri.” Laura menatap Thea penuh tanya, kenapa dia begitu tega melakukan ini semua? Dan seolah mengerti akan arti dari tatapannya Thea tersenyum sinis lalu berbisik, "karena aku mencintai Nicholas." Jeda sejenak. "Tentu saja aku juga menyayangi Shafira, tapi aku tidak begitu peduli dengannya, yang kuinginkan adalah memiliki Nicholas. Dengan cara apapun."

Broken TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang