C H A P T E R 20

4.8K 279 13
                                        

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

Pada malam harinya, disaat waktu makan malam hampir tiba, Noah datang bersama dengan Diandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada malam harinya, disaat waktu makan malam hampir tiba, Noah datang bersama dengan Diandra. Di dalam gendongan Diandra, terdapat seorang bayi berumur satu tahun yang sedang tertidur pulas. Rome yang menunggu dengan tidak sabar, langsung bangkit berdiri dan berjalan menghampiri. Dia memperhatikan makhluk kecil yang memiliki rambut berwarna cokelat gelap sepertinya. Jantung Rome berdegup begitu cepat dan tangannya gemetar hebat.

Perasaan yang berada di dalam hatinya terasa begitu campur aduk. Ada perasaan haru, sedih, bahagia, amarah, kasih sayang, bahkan kekecewaan, namun yang lebih mendominasi adalah perasaan kasih sayang. Rome meneguk ludah dan dengan perlahan mengulurkan tangan, mengusap pipi Vien yang chubby serta lembut penuh kehati-hatian. Dia merasa begitu asing saat menyentuh putranya untuk pertama kali, namun disaat bersamaan terasa begitu alami. Seolah ini semua sudah seharusnya terjadi. "Terima kasih sudah mengantarnya kesini." Rome bergumam serak. "Aku tidak bisa meninggalkan Laura sendirian disaat seperti ini."

Diandra menatap Rome dengan tatapan simpati. Bagaimanapun dia menyadari bahwa Rome adalah ayah kandung dari bayi yang digendongnya dan baru mengetahui eksistensi sang putra secara tidak terduga, bahkan Diandra yakin pria itu tidak pernah berpikir kalau dia merupakan seorang ayah hingga beberapa jam lalu, dan fakta tersebut pasti membuat perasaan seorang Romanov Valiente terguncang. Belum lagi dengan fakta bahwa dia telah melewatkan momen penting dalam pertumbuhan Vien, Diandra tidak bisa membayangkan apa yang sedang pria itu rasakan saat ini. "Mau menggendongnya?" tawar Diandra dengan pelan. Rasa simpati semakin bertambah besar melihat kebingungan serta keraguan mengisi wajah tampan dari pria yang memiliki reputasi dingin serta jarang menunjukkan emosi. Dia terkekeh pelan dan bergumam singkat. "Saya tahu apa yang anda rasakan, Tuan Valiente. Saya juga merasakan hal yang sama saat Laura menyodorkan bayi Vien pada saya untuk pertama kali."

"Aku takut salah menggendongnya dan dia terjatuh hingga terluka." Rome bergumam pelan. Suaranya yang bergetar penuh kegugupan membuat Diandra sadar kalau pria yang ada di hadapannya juga seorang manusia biasa. Sebenarnya dia sangat terkejut saat tahu bahwa pria yang menghabiskan waktu bersama Laura di Paris hingga mampu mencuri hati sahabatnya itu serta menggoyahkan pendirian wanita itu adalah Romanov Valiente. Dia bahkan tidak mampu berkata-kata saat tahu bahwa Vien memiliki darah konglomerat Valiente di dalam nadinya dan semua itu diperparah dengan hal mengejutkan kalau Laura yang menggantikan Shafira dalam pernikahan dan disaat bersamaan kabar kematian Shafira yang kabur bersama sang kekasih. Bahkan saat acara pernikahan, baik dirinya maupun Andrew serta Nora hanya bisa tertegun bagaikan patung, bahkan saat mereka pulang dari acara pernikahan baik dirinya maupun pasangan Jackson diam membisu karena begitu terkejut. Andrew baru bertanya padanya saat pria itu menurunkan dirinya di rumah orang tuanya, karena memberikan tumpangan pulang. "dia benar-benar tidak memberitahumu?"

Broken TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang