C H A P T E R 30

1.1K 117 7
                                    

UPDATE!!!


Ayo semua merapat! siapa yang udha nunggu chapter ini? mana suaranya?


Oke langsung aja ke cerota, semoga kalian suka dna happy reading 😁😁


Vote comment share

Follow recommend


Love,

DyahUtamixx


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di dalam area duduk salah satu kamar hotel mewah, seorang tengah duduk dengan santai di atas sofa yang menghadap ke dinding kaca besar yang membentang dari sisi kanan ke kiri ruangan, menampilkan sebuah pemandangan, yaitu pemandangan malam kota New York yang indah penuh gemerlap cahaya lampu gedung menjadi pemandangan indah yang memanjakan mata. Satu tangan pria itu memegang gelas kristal berisi minuman alkohol sedangkan yang lain sedang memegang sebatang rokok. Pria itu—Nicholas menghisap rokok yang ada diantara jemari dengan kuat sebelum menghembuskan asap ke udara. Manik cokelatnya tidak beralih sekalipun dari pemandangan yang ada di depannya, begitu kosong. berbanding terbalik dengan pikirannya yang sibuk mengulang percakapannya bersama Romanov pagi tadi. Tubuhnya yang hanya terbalut jubah sutra sudah terlihat lebih rileks setelah melampiaskan rasa frustasi, kekesalan, serta stress dengan melakukan percintaan bersama wanita yang ditemuinya di klub malam. Nicholas menghela pelan dan meletakkan puntung rokok yang tercapit di jemari ke alam asbak yang tersedia di atas meja kaca sebelum kembali menenggak minuman di tangan, kemudian meletakkan gelas yang telah kosong tersebut kembali ke atas meja. Nicholas memejamkan mata, menikmati keheningan damai yang melingkupi dirinya.

Terdengar suara gerakan dari arah kasur dan tidak lama kemudian ketenangannya terusik ketika sepasang tangan lembut mengusap punggungnya sensual, kemudian dia merasakan seseorang memeluk dirinya dari belakang. Aroma parfum wanita langsung melingkupinya dan deru napas hangat menerpa telinga kirinya. "Apa yang sedang kau lakukan sendiri disini? meninggalkanku sendirian di kasur. Kembalilah dan temani aku ..." bisik seorang wanita dengan menggoda. Nicholas merasakan tangan wanita itu merayap di dadanya dan perlahan turun memasuki jubah tidurnya dan kemudian menggenggam benda yang menjadi tujuannya. Seketika napas Nicholas berubah menjadi berat. "Ayolah, aku tahu apa yang kau inginkan ... kau tidak bisa berbohong padaku hmm ..."

Nicholas menarik napas dan menyingkirkan tangan wanita itu, namun yang dia dapatkan adalah remasan tangan wanita itu. dia mengerang dan membuka mata, mendapati wanita itu yang sebelumnya berada di belakang tubuhnya, sekarang telah berlutut di kedua kakinya dengan mata yang menatap lapar benda besar nan tegang diantara kedua kaki Nicholas. Erangannya semakin keras terdengar saat wanita itu mulai melakukan tugas untuk menyenangkan dirinya. Nicholas mengalihkan tatapannya dari wajah wanita itu kembali ke pemandangan malam New York. Satu tangannya terulur dan menjambak rambut wanita yang tengah berlutut di hadapannya dengan sangat kuat. Ketika akhirnya kepuasan telah menguasai tubuh, Nicholas menarik rambut wanita itu, hingga wanita tersebut melengkung, menampakkan leher putih nan mulus. Dia mendekatkan tubuh, memperhatikan wajah cantik yang telah dia perintahkan secara diam-diam untuk menemani Shafira sejak awal adiknya terjun dalam dunia model. "Sekarang, Thea. Aku ingin mendengar apa yang kau ketahui mengenai Shafira serta Valiente. Aku akan memberikan apa yang kau inginkan setelah berbicara padaku."

Broken TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang