C H A P T E R 36

1.4K 99 5
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? Mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx


Tiga puluh menit berikutnya, barulah Andrew dan Diandra tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga puluh menit berikutnya, barulah Andrew dan Diandra tiba. Wajah mereka panik dan saat melihat Laura yang terduduk lemas di sofa ruang duduk, kepanikan semakin terlihat jelas. Diandra yang pertama menghampiri dan bertanya pada Laura. “Rara? Ada apa? Kenapa denganmu? Kenapa kau meminta kami datang?” Andrew duduk di sofa lain dan mengamati reaksi Laura. Dia mengeluarkan ponsel dan siap menghubungi dokter keluarga Hamilton jika ini berhubungan dengan kesehatan Laura. “Dimana suaminu? Apa kalian bertengkar? Apa terjadi sesuatu?”

Kepala Laura hanya menggeleng singkat sebagai respon. Diandra melirik Andrew dan menatap pria itu bingung. Bertanya-tanya apakah ada masalah yang berkaitan dengan keluarga Hamilton. Dia akhirnya menanyakan hal tersebut dan Andrew menjawab, “tidak. Semua baik-baik saja. Ayahku tidak mengatakan apapun.” Andrew bangkit berdiri dan berjalan mendekat, lalu duduk di sisi Laura, menepuk bahu wanita itu singkat. “Rara, ada apa?” Dengan tangan yang gemetar, Laura memberikan ponsel miliknya pada Andrew. Dia membiarkan pria itu membaca pesan yang dikirimkan oleh Nicholas. Seketika wajah Andrew mengeras dan giginya saling bergemeletuk. Diandra merebut ponsel yang ada di tangan Andrew dan membaca isinya. Wajah Diandra langsung menggelap dan menggeram marah pada Nicholas. “Dimana suamimu, Laura?” Andrew yang kali ini bertanya pertanyaan yang sama dengan Diandra.

“Dia sedang pergi ke Washington. Baru pagi ini.”

“Sial! Itu berarti kita tidak bisa menghubunginya selama beberapa jam kedepan.”

Laura gemetar ketakutan. “Apa foto itu adalah benar? Siapa Johnson? Dan bagaimana dia bisa merekam percakapanku dengan Rome disaat percakapan itu terjadi di ruang kerja Rome di gedung Valiente Group?” Laura mengingat foto yang dilihatnya dari ponsel dan bergumam, “aku yakin itu bukan Rome, tapi tidak dengan orang lain … lalu rekaman itu … jika dia benar memilikinya …”

Andrew menggelengkan kepala, sama bingungnya seperti Laura. Dia menunduk dan memperhatikan ponsel Laura yang ada di tangan Diandra. Dia tidak memiliki jawaban untuk semua pertanyaan Laura dan itu membuatnya frustasi. “Hanya Romanov yang tahu semua jawaban itu,” ucapnya kesal. “Sampai kita dapat menghubungi Romanov, kita harus mencari solusi dan cara terbaik agar keluar dari masalah ini. Jikapun menunggu Romanov kembali ke New York, akan membuang waktu lebih lama.”

“Dimana Vien?” tanya Diandra karena tidak menemukan sang keponakan.

“Aku meminta pengasuhnya untuk membawa Vien ke kamar.” Diandra mengangguk paham. “Diandra, maukah kau menjaga Vien? Bawa dia pulang ke rumahmu.”

Broken TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang