C H A P T E R 27

1.1K 135 4
                                    


Hai semua!


Pasti banyak yang udah nunggu chapter hari ini? coba yang udah nunggu mana cung angkat tangan!

Maafkan daku yang baru update setelah sekian lama 🙏ku sibuk di dunia nyata dan fokus bikin special story buat cerita lain di lapak sebelah hehe

karna udah pada kangen sama Rome dan Laura yaaa ... oke deh langsung ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁


Vote comment Share


Follow recommend


Love,

DyahUtamixx


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laura duduk sambil menatap cangkir berisi teh yang ada dihadapannya dengan tatapan kosong, sedangkan Andrew, Nora dan Diandra yang berada satu ruangan dengan dirinya memperhatikan televisi yang ada di depan mereka dengan tatapan penuh antisipasi. Beberapa menit yang lalu Andrew mendapat telepon dari sang ayah bahwa Jordan Hamilton telah membuat sebuah pernyataan yang akan diberikan untuk media, saat itu Nora dan Andrew sedang dalam perjalanan menuju mansion pribadi Rome dimana Laura tinggal. Jadi mereka mempercepat laju dan tiba sepuluh menit lebih awal, dan sejak saat itu mereka bertiga duduk di ruang duduk dengan secangkir teh camomile yang dibuatkan oleh pelayan mansion sambil menunggu dengan penuh harap cemas. Diandra sendiri yang sebelumnya bermain bersama Vien, memutuskan bergabung dan membiarkan Vien bersama dengan pengasuhnya. Keheningan yang menegangkan melingkupi keempatnya. 

Tidak ada satupun dari mereka ingin membuka percakapan, terlebih Laura yang begitu mengkhawatirkan reputasi sang mendiang kakak apalagi setelah media sosial dibanjiri dengan munculnya beberapa spekulasi, seperti spekulasi bahwa Shafira serta Rowan melarikan diri karena cinta terlarang diantara keduanya, melibatkan Rome juga didalamnya yang pada saat itu masih berstatus sebagai tunangan Shafira, sebuah alasan kuat mengapa kecelakaan yang terjadi merupakan kecelakaan yang disengaja. Tentu ada spekulasi lainnya, entah itu sengaja menabrakkan mobil ke pembatas, Rowan membalaskan dendam pada sang adik yang telah merebut posisi penerus, musuh keluarga Valiente yang tidak senang dengan bergabungnya keluarga Valiente serta Hamilton dalam ikatan keluarga, dan spekulasi lainnya yang tidak masuk akal hingga membuat Laura malas membuka ponsel.

Laura menggigit bibir bawahnya gugup. rasa cinta antara Shafira dengan Rowan mungkin memang benar dan Laura tidak bisa menyangkal akan hal tersebut, tapi bukan berarti dia akan menyalahkan pilihan sang kakak yang baginya sebuah hal murni, apalagi pernikahan bisnis bukanlah sesuatu yang berlandaskan cinta. Laura juga percaya Rome tidak memiliki keterkaitan apapun. Dia masih yakin bahwa kecelakaan yang terjadi adalah murni kecelakaan biasa tanpa ada unsur kesengajaan. Semua berita palsu itu menyebar hanya untuk menjatuhkan nama keluarga Valiente serta Hamilton yang sudah memiliki reputasi hebat di berbagai kalangan. Dia juga percaya bahwa Shafira serta Rowan tidak berencana untuk membuat semua keributan ini terjadi setelah kepergian mereka.

Broken TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang