C H A P T E R 7

2.6K 329 17
                                    


UPDATE!!!

Ayo semua merapat!! siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya??

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Malam harinya, ketika Laura baru tiba di kamar hotel setelah seharian pergi berjalan-jalan, ponselnya berdenting tanda sebuah pesan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya, ketika Laura baru tiba di kamar hotel setelah seharian pergi berjalan-jalan, ponselnya berdenting tanda sebuah pesan masuk. Dengan malas, Laura meraih tas punggungnya dan mengeluarkan benda pipih tersebut dari dalam tas. Dia memeriksa notifikasi dengan mata yang lelah, namun saat melihat nama pengirim pesan yang tertera di layar, Laura buru-buru membuka kunci ponsel dengan sidik jari dan membuka pesan. Dia membaca pesan tersebut dengan perlahan.

Maukah kau makan malam denganku, Laura? -Rome

Laura menganga lebar sambil mencubit tangannya untuk memastikan bahwa dirinya tidak sedang bermimpi, dan saat merasakan rasa sakit, Laura sadar kalau ini semua adalah nyata. Sekali lagi dia membaca pesan yang dikirimkan Rome sebelum menggigit bibir bawah menahan gejolak bahagia yang membuncah di dalam hatinya. Laura berjingkrak senang sebelum berlari ke lemari, memeriksa pakaian yang sudah dia susun di lemari untuk mencari kostum yang cocok. Dia begitu senang hingga lupa kalau perjalanannya hari ini yang hanya seorang diri tanpa ditemani Rome, terasa hampa serta sunyi. Ajakan Rome untuk makan malam bagaikan obat untuk kesendiriannya. Laura sendiri begitu terkejut dengan perasaannya itu, padahal dia baru melakukan perjalanan liburan bagai turis bersama Rome dalam waktu sehari karena momen mereka di Gallery tidak dihitung. Dia liburan sendiri dengan tujuan untuk menikmati waktu kesendirian, namun lihatlah sekarang? Laura tersenyum dengan perasaannya yang sungguh asing ini dan memperhatikan pakaiannya satu persatu, kemudian dia sadar kalau dirinya belum membalas pesan Rome.

Laura kembali ke tempat dimana ponselnya berada dan kembali membaca pesna singkat Rome. Sepertinya Rome bukanlah tipe pria yang senang berbasa-basi dan lebih suka langsung berbicara ke hal inti, dan entah kenapa Laura suka itu. Dia baru saja ingin membalas, ketika ponselnya berdering dan nama Rome terpampang di layar. Laura berdehem pelan dan mengangkat panggilan tersebut. "Halo?"

"Laura? Bagaimana? Apa kau menyetujui tawaranku? Maukah kau makan malam denganku? Aku mengajakmu sekaligus untuk meminta maaf karena tidak bisa menemanimu hari ini." tanya pria itu dengan suara yang terdengar serak. Apa pria itu sedang gugup? jika iya, Laura ingin sekali melihatnya.

"Kau tidak perlu meminta maaf, Rome. Dan tentu saja aku menerima makan malam ini. Apa aku harus memakai pakaian tertentu?" tanya Laura memastikan.

"Pakai saja pakaian yang membuatmu nyaman, tapi kau tidak masalah? Kau baru saja kembali."

Laura terkikik geli, merasa senang dengan kekhawatiran pria itu. "Bagaimana kau tahu aku baru kembali?"

"Aku tidak sengaja melihatmu saat kau masuk ke gedung hotel. aku juga baru kembali." Rome menjawab dengan nada sedikit malu.

Broken TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang