Bab XLIII. Paper Hearts

1.1K 144 6
                                    

Sudah sejak seminggu yang lalu, Athania pulang ke tanah air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sejak seminggu yang lalu, Athania pulang ke tanah air. Setelah menghabiskan beberapa hari di Paris bersama Bara, keduanya lantas pulang ke Indonesia. Namun bedanya, Bara langsung berangkat ke Paris sehari setelah mengantar Athania untuk pulang ke Indonesia. Pemuda itu masih punya banyak urusan katanya. Athania memaklumi, gadis itu juga memiliki banyak urusan begitu sampai ke tanah air. Ia masih disibukkan dengan berbagai urusan termasuk pelatihan caturnya dan berbagai kegiatan untuk prototipe tangan bionik buatannya.

Seperti sekarang, gadis itu berada di kamarnya dengan seluruh buku yang bertaburan di mana-mana usai pulang dari pelatihan catur. Athania frustrasi karena tak berhasil menemukan salah satu buku catur favoritnya, salah satu buku lama yang mungkin sudah usang dan bertahun-tahun tidak pernah Athania baca. Tadi siang ia ikut pelatihan catur dan beberapa kali kehilangan fokus dan arah saat bermain catur, terkadang juga salah mengambil langkah. Entah apa yang salah dengan dirinya, namun berulangkali Athania menganalisis permainan caturnya, ia tetap tak mengerti dimana letak kesalahan yang harus ia perbaiki. Athania tetap mengulangi kesalahan yang sama.

Gadis itu akhirnya berasumsi bahwa ia melakukan kesalahan dalam bermain catur karena sudah terlalu lama tidak pernah bermain catur lagi semenjak Arjanya melarangnya. Tidak pernah bermain catur lagi sebagai kompetisi. Selama ini Athania selalu memainkan catur sebagai hobinya, dan mungkin saat Athania harus memainkan catur sebagai kompetisi, ia kehilangan arah. Pertama, karena Athania sudah tidak terbiasa memainkan catur sebagai kompetisi. Atau kedua, karena Athania takut menghadapi catur sebagai sebuah kompetisi.

Dan itu sebabnya, saat pelatihan catur di aula nasional, Athania mendadak melakukan kesalahan. Kalau boleh jujur, kesalahan yang menyebalkan. Oleh karena itu, Athania butuh menemukan buku catur favoritnya tersebut. Buku catur beberapa tahun lalu yang selalu Athania baca tiap kali ia mengalami kesulitan dalam bermain catur. Ia harus segera menemukan buku favoritnya tersebut dan menghadapi rasa takutnya sendiri sesegera mungkin.

Melihat Athania tampak frustrasi mencari buku selama beberapa jam, Riana---yang kebetulan masuk ke kamar karena hendak mengajak Athania untuk turun agar makan malam bersama---harus ikut membantu gadis itu mencari buku caturnya dengan sangat sabar. Sebelum kemudian punggung perempuan paruh baya itu menyerah lebih dulu karena berjuang berjam-jam hanya untuk menemukan sebuah buku catur. Ia berucap dengan lirih sebelum meninggalkan kamar.

"Mama udah nggak sanggup buat bantu nyari bukunya, Tha. Udah keburu pegel dan encok. Nanti mama suruh mang ajun aja yang cari di gudang. Sementara itu, kamu makan dulu sana," tutur Riana sebelum keluar dari kamar.

Athania mengangguk lunglai sebagai balasan, lantas kemudian beranjak dari duduknya dan menuruni tangga. Gadis itu memasuki ruang makan dan mendapati bahwa ayahnya tengah duduk di meja makan.

"Papa nggak lembur malam ini? Tumben banget," ucap Athania dengan sorot bertanya. Arjanya yang tengah menghirup kopinya tersebut menggeleng pelan. "Lagi nggak ada kerjaan."

How To Fix Everything [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang