Latin Quarter di Paris adalah salah satu distrik yang paling populer, terletak di tepi kiri sungai Seine. Terkenal dengan universitasnya seperti Sorbonne, universitas tertua kedua di Paris yang diresmikan pada tahun 1200. Pengunjung berduyun-duyun datang ke Latin Quarter untuk mengunjungi Sorbonne serta situs abad pertengahan, gothic, dan renaisans lain yang mewarnai kekayaan sejarah distrik tersebut. Distrik ini juga begitu memukau karena arsitektur bersejarahnya, pemandangan kafenya yang semarak, dan beragam atraksi yang ada. Athania dan Bara memutuskan bahwa Latin Quarter masuk ke dalam list yang akan mereka kunjungi di Paris, dengan beragam alasan mulai dari ingin menikmati landmark terkenal di daerah tersebut, melihat atraksi, serta mengunjungi toko buku.
Latin Quarter menawarkan banyak hal menarik, mulai dari beragam restoran kelas atas, toko-toko unik, toko buku, cafe menawan, dan masih banyak lagi. Athania kemudian tertarik untuk menjelajahi toko buku di Latin Quarter. Salah satunya toko buku bernama Shakespeare & Company, toko buku tersebut adalah alasan terbesar Athania memutuskan untuk menjelajahi Latin Quarter pada siang hari seperti sekarang.
Siapa juga yang tak kenal Shakespeare, bukan? Toko buku ini didedikasikan untuk beliau. Tempatnya tidak sebesar toko buku normalnya, sedikit sempit dan ramai. Jaraknya di antara restaurant dan beberapa toko di sebelahnya. Toko buku ini muncul di beberapa film, salah satunya film berjudul Before Sunset. Athania merasakan atmosfer yang cukup unik ketika menginjakkan kakinya di toko buku Shakespeare & Company, atmosfer magis serta penuh daya tarik.
Toko buku ini memiliki dua lantai, lantai bawah adalah toko dan lantai atas adalah area sudut baca yang cocok untuk semua orang yang menyukai membaca buku. Mereka juga memiliki kucing bernama Abigail, kucing yang benar-benar lucu. Athania sempat beberapa kali bermain dan mengusap tubuh Abigail. Seorang Joeniar Arief juga sempat memainkan piano saat Athania sedang memilih buku.
Ketika selesai memilih buku dan memutuskan untuk membelinya, salah satu staff memeriksa dan menanyakan kepada Athania apakah ingin jika bukunya diberi cap Shakespeare & Company. Karena pasalnya, setiap pembelian buku di toko tersebut biasanya akan mendapatkan stempel bertuliskan Shakespeare & Company dengan gambar wajah Shakespeare pada tengah-tengah tulisan. Bara sempat mengeluh bahwa toko buku Shakespeare & Company terlalu ramai, sehingga akhirnya pemuda itu memilih berpindah ke cafe di sebelah toko buku. Di samping toko buku, terdapat juga Shakespeare & Company cafe. Bara memilih duduk di sana, memesan segelas coffee sembari menunggu Athania selesai membeli buku.
Setelah Athania selesai dengan urusannya di toko buku, Bara tampak menunggu di depan toko, dengan tangan yang tersimpan di saku celana serta mengeratkan tubuhnya untuk memeluk mantel kulit yang dikenakannya sebab cuaca Paris hari ini cukup dingin.
Athania beranjak mendekat, tersenyum tipis. "Dingin banget, ya?" tanya gadis itu, seraya mengeratkan tangannya pada tangan Bara, mencoba merasakan suhu tubuh pemuda itu. Bara hanya menggeleng cepat. "Nggak, cuma agak menggigil."
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Fix Everything [COMPLETED]
Teen Fiction[Daftar Pendek Wattys 2022] Seluruh penghuni SMA Pionir paham akan satu peraturan penting. Jika ingin hidup aman dan tenang, maka jangan pernah berani cari gara-gara dengan gadis bernama Athania Binar Bratadikara. *** Barata Killian Javas, pemuda i...